Per Ardua Ad Astra

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Thursday, March 22, 2018

BNPT Terima Anjangsana Penerima Beasiswa USAID Prestasi 3

Foto bersama antara jajaran BNPT, USAID, dan scholars.


Jakarta – Kegiatan Anjangsana USAID dan para peserta penerima beasiswa magister USAID ke Kantor BNPT telah terselenggara. Bertempat di salah satu Gedung Kementerian di Jakarta, BNPT menerima Staf dan Pejabat USAID serta puluhan penerima beasiswa Magister USAID PRESTASI 3.
Kedatangan para peserta pada Rabu (21/03) pagi, disambut Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT, Bangbang Surono dan Direktur Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto. Sementara itu jajaran staf USAID, dipimpin oleh USAID Deputy Mission Director, David Hoffman dan Office of Education Director, Pete Cronin.
Kegiatan anjangsana dengan tema “Wednesday Speaker Series” bermanfaat sebagai tahap persiapan para penerima beasiswa. Kegiatan dilakukan dengan melakukan kunjungan ke berbagai instansi/organisasi terkait di mana para ahli dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang mendukung para penerima beasiswa.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Karoren BNPT, yang mengapresiasi kunjungan USAID dan para penerima beasiswa. Pada kesempatan ini dirinya berharap dapat terjalinnya persahabatan antara BNPT dengan USAID dan kepada para penerima beasiswa.  “Kami harapkan di masa mendatang, para hadirin dapat memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan bangsa dan penanggulangan terorisme,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan kata pengantar dari USAID Deputy Mission Director, David Hoffman dan USAID Education Director, Pete Cronin. Dalam sambutannya, Pete Cronin mengenalkan para peserta secara umum kepada jajaran BNPT serta harapannya terhadap penerima beasiswa. Ia juga berterima kasih atas kesediaan dari BNPT dalam memberikan paparan kepada penerima beasiswa tentang kerja penting BNPT.
“Kami sudah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintahan di Indonesia, seperti KPK, Komisi Yudisial, Kemenkumham, dan BNPT dalam berbagai bidang studi seperti hukum internasional, manajemen konflik dan penanggulangan terorisme. Para penerima beasiswa USAID PRESTASI 3 mewakili 8 provinsi di Indonesia yang dipilih berdasarkan prestasi akademik, pengalaman profesional, serta dedikasi kepada masyarakat. Diharapkan sepulangnya ke tanah air, para penerima beasiswa dapat memberikan kontribusi hebat bagi Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan singkat tentang pengenalan dan capaian BNPT dalam lingkup penanggulangan terorisme oleh Kepala BNPT Komjen. Pol. Drs. Suhardi Alius. Ia menjelaskan bahwa menanggulangi terorisme dapat menggunakan pendekatan keras dan pendekatan lunak. Lebih lanjut mantan Sekretaris Utama Lemhannas tersebut menekankan pada pendekatan lunak milik BNPT yang menjadi contoh negara-negara lain. Kepada para peserta, Kepala BNPT juga mengucapkan selamat dan sukses dalam menuntut ilmu di Amerika Serikat.
Pemberian Beasiswa USAID ini adalah sebagai bentuk kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Penerima beasiswa USAID PRESTASI 3 yang mencapai  23 orang yang berasal dari berbagai instansi pemerintah Indonesia akan bertolak ke Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2018. Dua penerima beasiswa prestasi di antaranya ialah pegawai BNPT.


Sunday, March 18, 2018

Bahasa Isyarat di Indonesia dan Amerika



Simbol bahasa isyarat.

Dewasa ini, bahasa isyarat bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat pada umumnya. Pada hakekatnya, semua orang pernah menggunakan bahasa isyarat dalam mempermudah komunikasi dengan lawan bicaranya. Hanya saja intensitas yang digunakan oleh mereka mungkin berbeda dari penyandang tunarungu atau tuli. Penyandang tuli menggunakan bahasa isyarat sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Sistem bahasa isyarat bagi penyandang tuli ada di berbagai negara, layaknya di Indonesia dan Amerika. 

Di Indonesia, kita mengenal Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) sebagai bahasa ibu bagi penyandang tuli. Bahasa tersebut dipengaruhi oleh kultur lokal seperti budaya, sehingga Bisindo yang digunakan di satu tempat akan berbeda dengan tempat lain. Contohnya, di daerah pedesaan, penyandang tuli akan akan menempelkan "jari telunjuk" ke arah "pipi" untuk menyebut "ibu". Secara kultur, hal tersebut karena ibu selalu menyayangi anak dengan mencium pipinya pada saat mereka masih anak-anak. Di sisi lain, penyandang tuli yang hidup di daerah perkotaan akan menempelkan "jari telunjuk" ke arah "telinga" untuk menyebut "ibu". Mereka mengidentifikasi ibu sebagai perempuan yang selalu menggunakan anting-anting. Oleh karena itu, berdasarkan contoh tersebut, kebudayaan mempengaruhi cara penyandang tuli dalam berbahasa isyarat.

"American Sign Language (ASL) is a visible language that is linguistically independent of English. It consists of hand-shapes and movements that represent words, grammar, and concepts, and it is a complete language with rich cultural associations." (NALD, 2012: 2)

Berdasar pendapat tersebut, ASL adalah bahasa yang bisa dilihat dengan indra penglihatan dan terlepas dari bahasa Inggris. ASL terdiri dari gerakan tangan yang melambangkan kata, tata bahasa, dan konsep, dan ASL merupakan bahasa yang kaya akan kebudayaan. Seperti halnya Indonesia yang mempunyai Bisindo, Amerika pun mempunyai ASL, yang secara kebahasaan bisa diasumsikan bahasa daerah bagi penyandang tuli.

Sumber: Legal Rights published by Gallaudet University Press
Gambar: https://d35gqh05wwjv5k.cloudfront.net/media/catalog/product/a/c/accessibility-symbol-signs-97541-lg_1.png