Salah satu peserta WCPD yang sedang berbagi pengalaman. |
Seperti tahun sebelumnya, komunitas
WKCP yang concern terhadap penyandang
disabilitas serebral palsi mengadakan acara dalam rangka memperingati hari
serebral palsi sedunia atau World
Cerebral Palsy Day (WCPD). WCPD disepakati secara internasional pada 6
Oktober. Memperingati WCPD merupakan bagian kontribusi nyata komunitas WKCP
terhadap perkembangan berkelanjutan Indonesia, khususnya di bidang penyandang disabilitas
serebral palsi. Acara tersebut berlangsung di Balai Kota Yogyakarta yang
beralamat di jalan Timoho, Yogyakarta (15/10). Adapun tema acaranya yaitu “Public Awareness of Cerebral Palsy”,
dengan tujuan mensosialisasikan pengetahuan mengenai serebral palsi pada
masyarakat umum serta memupuk rasa percaya diri pada penyandang disabilitas
serebral palsi di lingkungan masyarakat. Adapun peserta WCPD yaitu 72 orang
yang terdiri dari penyandang serebral palsi dan orangtuanya, serta masyarakat
umum dari berbagai daerah.
Acara berlangsung cukup
meriah. Kemeriahan dapat dirasakan pada saat serangkaian acara berlangsung. Rangkaian
acara tersebut yaitu sambutan, lomba, dan pembagian hadiah. Sambutan diberikan
kepada ketua panitia (Dian Ayu Puspitaningrum) dan ketua komunitas (Anis Sri
Lestari). Lomba yang diadakan yaitu lomba menghias batu dan menghias tas kain
dengan melibatkan penyandang serebral palsi yang didampingi oleh keluarganya.
Hasilnya pun dinilai oleh panitia dan setelahnya dibawa pulang oleh peserta.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian hadiah dari kejuaran lomba. Selain itu, panitia
juga menampilkan hiburan pada awal acara dan membagikan doorprize di sela-sela acara. Panitia WCPD yang terlibat yaitu
pengurus WKCP dan relawan WKCP dari alumni dan mahasiswa UNY, ISI, UNISA, UGM, UIN
Sunan Kalijaga, UII, dan Akprind.
“Adanya kegiatan seperti
ini (memperingati WCPD) memberikan motivasi dan percaya diri kepada penyandang
disabilitas dalam bergaul dengan masyarakat, terutama dalam melakukan perannya
sebagai makhluk sosial seperti gotong royong dan bekerja. Hal tersebut juga
dapat mengurangi stigma-stigma negatif terhadap penyandang disabilitas. Oleh
karena itu, peran nyata komunitas WKCP yang peduli penyandang disabilitas perlu
diapresiasi karena konsisten dalam keterlibatan acara atau kegiatan yang mendukung
penyandang disabilitas secara postif.” ungkap Rohmad, penyandang disabilitas
yang berasal dari Bantul.