Per Ardua Ad Astra

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Friday, September 29, 2017

KKG di SLB Suharjo Putra

Suasana KKG di SLB Suharjo Putra

Kegiatan Kinerja Guru (KKG) merupakan kegiatan rutin bulanan yang didukung dari Dinas Dikpora DIY. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menunjang kinerjanya. Selain itu, KKG juga memberikan kesempatan guru-guru yang outstanding karena mendapat juara di perlombaan tertentu atau mempunyai kemampuan yang mumpuni. Pelaksanaan KKG tersebut yaitu tiga bulan sekali dan tempatnya berpindah-pindah di SLB, serta pelaksanaannya dipasrahkan oleh tiap-tiap kabupaten.
Pada kesempatan ini, KKG Kabupaten Gunungkidul diadakan di SLB Suharjo Putro yang beralamat di Desa Sepat, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Letaknya yang strategis dengan wisata alam Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran menambah kesan tersendiri bagi para peserta KKG, tidak sedikit pula peserta KKG yang enggan menolak ajakan untuk mampir di tempat wisata alam tersebut. Terlepas dari hal tersebut, KKG berlangung pada Kamis, 28 September 2017 dan dimulai sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Peserta yang menghadiri adalah guru-guru SLB se-Kabupaten Gunungkidul yang berjumlah sekitar 138 peserta. Tema yang diangkat dalam acara KKG tersebut yaitu Penyusunan Laporan Karya Ilmiah.
Acara KKG yang berlangsung di dalam gedung serbaguna SLB Suharjo Putra tersebut berlangsung sesuai jadwalnya. Jadwal yang tertera pada petunjuk teknis yaitu sambutan Kepala SLB Suharjo Putra, Kepala KKG Se-Kabupaten Gunungkidul, dan penyampaian materi oleh Pak Sardiyana, S.Pd., M.A. selaku pengawas SLB Dinas Dikpora DIY. Materi yang disampaikan yaitu Penyusunan Laporan Karya Ilmiah pada Alat Peraga/Pelajaran. Pada materi tersebut, beliau menyampaikan bahwa guru perlu mengembangkan media pembelarajan yang bisa memudahkan siswa didiknya dalam menyerap materi yang disampaikan. Guru juga dapat menginovasikan karya yang sudah ada dengan memanfaatkan teknologi, menciptakan teknologi tepat guna, dan/atau memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan siswa.
“Sebagai contoh di Kabupaten Gunungkidul, banyak masyarakat yang mengolah lahan pertanian singkong namun belum maksimal dalam hasil olahannya, guru bisa menciptakan alat pembuat keripik singkong yang bisa digunakan bagi siswanya. Selain itu, alat tersebut bisa menunjang keterampilan siswa sebagai bekal hidupnya untuk berwirausaha. Namun, apabila guru tidak mampu membuat alat peraga tersebut, guru dapat bekerjasama atau berkolaborasi dengan ahlinya.” tambah Sardiyana S.Pd., M.A.
Penyusunan laporan ilmiah biasanya mengikuti sistematika atau panduan yang disediakan oleh panitia perlombaan. Setiap panitia perlombaan mempunyai sistematika yang disesuaikan dengan temanya. Secara umum, sistematika yang dapat diajukan yaitu sebagai berikut:
  1. Halaman Judul
  2. Halaman Pengesahan
  3. Halaman Pernyataan
  4. Kata Pengantar
  5. Daftar Isi
  6. Daftar Lampiran
  7. BAB I Pendahuluan yang memuat latarbelakang, tujuan, dan manfaat
  8. BAB II Kajian Pustaka yang mendukung media pembelajaran atau alat peraga secara teoritis
  9. BAB III Metode Pengembangan yang mencakup rancangan media, prosedur pembuatan media, penggunaan media, dan analisis SWOT
  10. BAB IV Pembahasan yang meliputi hasil uji coba lapangan dan kaitannya dengan teori yang ada
  11. BAB V Kesimpulan dan Saran
  12. Daftar Pustaka
  13. Lampiran


Demikian laporan singkat dari pelaksanaan KKG di SLB Suharjo Putra, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan salam literasi..


Wednesday, September 27, 2017

A Vignette of Singapore

Sultan Mosque, Singapore.

September 12, 2017
21.20
Sampai di Changi Airport (T1), Singapore. Bagian dari itinerary yaitu bermalam di airport sampai pagi. Mengingat luasnya Changi Airport, sebaiknya lebih jeli dalam membaca petunjuk karena cukup menyulitkan pengunjung dari luar. Di Changi Airport cukup sulit untuk mendapatkan tempat duduk yang bisa dijadikan tempat tidur. So, harus muter-muter dulu nyari tempat yang agak sepi dan ada di lantai atas.

September 13, 2017
08.00 Posisi saya berada di Terminal 1 (T1), sementara MRT berada di Terminal 3 (T3), jangan khawatir karena ada Skytrain (free for all) yang menghubungkan ketiga terminal. Sampai di T3 langsung menuju MRT dengan tujuan Little India, tiket bisa dibeli di vending machine dengan fare 2.4 SGD.
08.40 Start to little india, sebelumnya transit di Tanah Merah dan Bugis, kemudian lanjut arah downtown Little India.
09.15 Sampai di hostel. Hostel Clifden yang terletak di jalan Dickson No.12 A. Biaya hostel yaitu 17.5 SGD per malam. Sebelumnya cek harga di minimart. Roti seharga 1 SGD dan air mineral 600ml 1 SGD. Lanjut dari hostel ke Sultan Mosque. Tidak dipungut biaya alias gratis. Di sekitar Sultan Mosque ada beberapa stalls yang menjual souvenir. Harga 2 buah kaos yaitu 5 SGD dan 1 buah gantungan kunci yaitu 1 SGD. Lanjut ke Bugis Street yang merupakan salah satu tujuan belanja para wisatawan. Gantungan kunci sebanyak 6 buah dihargai 3 SGD (di Sultan Mosque hanya 2 SGD) dan 1 buah fridge magnet yaitu 3 SGD (di Sultan Mosque hanya 2 SGD). Sedikit compare harga, di depan Sultan Mosque lebih ekonomis dari Bugis Street, namun kekurangannya ya terbatasnya pilihan barang. Selain itu, harga makanan juga cukup ekonomis bagi backpacker. Nasi lemak seharga 3 SGD, nasi lontong seharga 3 SGD, dan air mineral 1500 ml seharga 1.5 SGD.
16.15 Out of hostel in order to get Marina Bay. Dari MRT Little India bisa ke arah MRT City Hall dan transit di Dhoby Ghaut dan ambil tujuan ke Marina Bay. Fare 2.4 SGD. It's walk around in Merlion Park and Super Tree.
18.30 Out of Marina by MRT Marina to MRT Little India dengan biaya 1.5 SGD. Perjalanan sekitar 10 menit.

September 14, 2017
07.00 Breakfast in hostel, free for toasted breads and a cup of milk tea/chocolate.
11.30 Check out, go to the bus station near Little India at Queen Street. Beli tiket tujuan Johor Baru dengan biaya 3.30 SGD (Singapore-Johor Express).
12.45 Leaving for Johor Baru, jam 13.05 transit di Departure Hall (perbatasan), cek paspor dan keluar dari Singapore, terus melanjutkan bus tadi dengan menunjukkan tiket. Kemudian transit di perbatasan Malaysia dan lewat passport clearance.
13.30 Lanjut bis yang tadi dan turun di Johor Baru
13.45 Pesan tiket di kounter bus tujuan TBS dengan harga 35 RM. Kebetulan bus yang dipakai yaitu Gunung Raya Ekspress.
14.15 Start to TBS
19.00 Sampai di TBS, langsung menuju stasiun TBS dan beli tiket Rapid KL tujuan PWTC, mampir di apartmenen temen di PETC Malaysia.


September 15, 2017
11.00
Go to Pasar Seni transit di Masjid Jamek via Rapid KL dengan harga tiket 1.8 RM, terus lanjut ke KL Sentral by LRT dengan biaya 1.3 RM.
12.00 Lanjut ke KLIA dan say goodbye to Malaysia.


A Vignette of Thailand

Grand Palace, Thailand.

September 9, 2017
22.10 Setelah sampai di Bandara Don Muaeng kemudian saya mengisi form imigrasi bagi wisatawan asing yang diberikan pada saat di pesawat. Form imigrasi mempunyai dua bagian yang meliputi identitas diri yang tertera di paspor, nomor penerbangan, dan alamat tempat tinggal selama di Thailand. Selanjutnya menuju visa on arrival (foreign passport) dan lapor diri dengan menunjukkan paspor serta menyerahkan satu bagian form imigrasi dan satunya lagi disimpan pribadi selama berada di Thailand (jangan sampai hilang karena untuk dilaporkan pada saat meninggalkan Thailand).
10.45 Menuju minimarket yang berada di lantai 2 dengan tujuan mecah duit secara implisit yaitu beli konsumsi. Makanan instan yang dipanasi bisa menjadi alternative para backpacker untuk mengantisipasi makanan haram dan tentunya bisa ngirit. Harga makanan instan sekitar 45-55 baht dan susu 600 ml sekitar 20 baht, sedangkan air mineral 600 ml sekitar 7 baht dan 1500 ml sekitar 13 baht.
11.00 Untuk menghemat biaya penginapan, di lantai 3 terdapat banyak kursi tunggu yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat tidur sementara dan tidak sedikit orang-orang yang tidur di lantai 3 tersebut. Jangan lupa memakai jaket atau sarung untuk menjaga suhu tubuh.

September 10, 2017
09.00 Menuju ke basement untuk menunggu Bus A1 (warna kuning) dengan tujuan ke Chatuchak Market yang letaknya tidak jauh dari jembatan. Waktu perjalanan sekitar 30 menit dengan biaya bus yaitu 30 baht. Banyak tanda atau rambu-rambu lokal yang menggunakan bahasa Thailand tanpa disertai bahasa internasional. Kalo bingung jangan lupa bertanya ke masyarakat lokal sekitar namun sedikit masyarakat lokal yang bisa memahami bahasa inggris, jadi antisipasinya bisa persiapan Thailand Map atau Google Maps.
09.40 Chatuchak Market berada di dekat BTS Mo Chit yang bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 5 menit. Untuk menuju ke Phrong Phom bisa memakai jasa transportasi BTS tersebut. Sesampainya di BTS Mo Chit bisa dilihat banyak rute dan biayanya. Pembelian tiket bisa dengan mesin ataupun manual di kasir. Tujuan saya yaitu Phrom Phom dengan biaya perjalanan 42 baht. Waktu yang ditempuh sekitar 30 menit dan turun di BTS Phrong Phom. Dari BTS tersebut, saya menuju ke Hostel B Space One yang berada di Jl. 51/50 Sukhumvit Soi 39, Sukhumvit Road, Wattana, Bangkok 10110, dengan berjalan kaki sekitar 10 menit.
11.00 Keluar ke Public Park di dekat BTS Phrong Phom, cukup nyaman untuk merebahkan awak yang sudah terkontaminasi polusi dunia sembari memejamkan kedua mata di tepi danaunya.
15.30 Kembali ke hostel untuk istirahat, makan, dan bersih diri serta persiapan buat esok harinya.

September 11, 2017
11.10 Tujuan destinasi hari ini adalah tempat wisata di sepanjang Chao Praya River. Chao Praya River merupakan pusat transportasi air di sepanjang sungai Chao Praya yang digunakan wisatawan lokal dan mancanegara menuju Wat Arun, Wat Pho, dan Grand Palace. Chao Praya River dapat dijangkau dengan BTS. BTS yang terdekat adalah BTS Saphan Taksin. Dari BTS Phrong Phom ke BTS Saphan Taksin membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan transit satu kali di BTS Siam. Biaya perjalanan BTS yaitu 42 baht. Setelah sampai di BTS Saphan Taksin, saya menuju exit 2 yang mengarah ke Chao Praya River.
12.20 Sesampainya di Pier Saphan Taksin (Chao Praya River), ada blue flag boat, white flag boat, orange flag boat, dan yellow flag boat. Cara membedakannya yaitu warna bendera yang dipasang di buntut perahunya. Pada saat itu, saya menggunakan yellow flag boat dengan biaya 20 baht untuk satu kali jalan. Beli tiketnya di kasir ya.
12.40 Yellow flag boat menurunkan penumpang di Wat Arun. Di Wat Arun diharuskan membeli tiket masuk seharga 50 baht. Inilah ciri khas dari Thailand yaitu kuil-kuil Budha yang berarsitek unik. Beberapa bangunan kuil sedang dalam maintenance.
13.30 Perjalanan di Wat Arun dicukupkan dan dilanjutkan ke Wat Pho yang berada di seberang sungai. Penyeberangan bisa menggunakan ferry dengan biaya 3.5 baht.
14.15 Untuk masuk ke Wat Pho diharuskan membeli tiket masuk seharga 100 baht. Di dalamnya juga ada free water dispenser, jadi jangan lupa isi botol pribadinya. Di Wat Pho, destinasi yang ramai dikunjungi yaitu di spot Reclining Buddha yang memaksa wisatawan harus mengantri untuk sekedar mengambil foto dari ujung kaki Buddha. Reclining Buddha berada di dalam bangunan kuil yang ekstra megah. Untuk memasuki bangunannya pun harus menanggalkan alas kaki dan memasukkannya ke tas kresek.  Setelah dicukupkan, perjalanan dilanjutkan ke Grand Palace. Grand Palace tidak terletak dekat di sepanjang Chao Phraya River, sehingga dari Wat Pho menuju ke Grand Palace harus jalan kaki sekitar 15-20 menit dengan mengikuti petunjuk arah. Perjalanan menuju ke Grand Palace ditemani sang terik matahari, suasana panas dan berkeringat pun tak dapat terelakkan. Memasuki area Grand Palace, para pengunjung akan diperiksa secara ketat oleh petugas keamanan baik lokal maupun mancanegara. Area Grand Palace sangat luas, jadi untuk para pengunjung disarankan bawa hot cream biar ototnya kuat (just kidding but it’s true, hahaha). Biaya masuk untuk ke bangunan Grand Palace yaitu 500 baht. Biaya yang cukup menguras dompet buat para backpacker. Pada saat itu, suasana dan kondisinya sangat ramai karena masih banyak masyarakat lokal yang berkabung atas munggahnya Raja Bhumidol.
15.00 Saatnya balik ke hostel. Dari Grand Palace menuju ke Pier dengan destinasi Pier Saphan Taksin. Biayanya yaitu 15 baht dengan menggunakan Orange Flag Boat. Kemudian menuju BTS Saphan Taksin sekitar 10 menit dengan jalan kaki.
15.30 Sebelum memutuskan balik ke hostel, saya mampir di ke MBK untuk membeli sedikit souvenir. Dari BTS Saphan Taksin ke BTS Siam (kota) yaitu 34 baht. Untuk menuju ke MBK bisa ditempuh dengan jalan kaki dari BTS Siam.

September 12, 2017

12.00 Check out dari hostel
12.25 Start to Mo Chit dari BTS Phrong Phrom dengan biaya 42 baht. Waktu yang ditempuh sekitar 30 menit.
13.00 Dari BTS Mo Chit, dilanjutkan dengan naik bis A1 menuju airport dengan biaya 30 baht dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
13.15 Sesampainya di bandara Don Mueang, langsung check in counter, boarding pass, dan passport pass.

A Vignette of Malaysia

Batu Caves, Malaysia.

Malaysia merupakan salah satu negara ASEAN (Association of South East Asian Nations) yang juga merupakan tetangga negara Indonesia. Malaysia menempatkan Kuala Lumpur sebagai ibu kota dan pusat pembangunan ekonominya. Banyak pembangunan yang dilakukan secara besar-besaran di Malaysia, sehingga tidak sedikit bangunan yang bubble. Namun jangan khawatir, Malaysia adalah negara yang cukup terjangkau baik dari segi ekonomi ataupun aksesibilitas bagi para backpacker. Malaysia juga mengembangkan layanan transportasi ke tempat-tempat wisata dengan mudah dan beberapa juga gratis. Terpusat di Kuala Lumpur, kita bisa mengunjungi ikon Malaysia yang terkenal dengan menara kembar yaitu Petronas Towers. Yah, Petronas Towers yang berbalut warna silver cukup memikat perhatian para wisatawan lokal dan asing, terlebih pada saat malam hari, Petronas Towers akan memancarkan sinar warna-warni dari pembiasan lampu sorot. Tidak hanya itu, di sekitar Petronas Towers juga disediakan Public Park yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.

September 9, 2017
15.45
Setelah landing di KLIA, saya menuju foreign pass dengan prosedur antre, pemeriksaan paspor, foto, dan sidik kedua telunjuk jari, kemudian lanjut ke ke lantai 1 KLIA untuk booking bus destinasi KL sentral. Tiket bus seharga 12 RM. Perjalanan dari KLIA ke KL Sentral memakan waktu sekitar 45 menit.
16.30 Sesampainya di KL Sentral, langsung booking KL Rapid di vending machine. Karena hostel berada di Jl. Petaling, destinasi saya pun yaitu Pasar Seni. Tiket koin dari KL Sentral menuju Pasar Seni yaitu 1.3 RM.  Dari Pasar Seni, Natalie Hostel bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 15 menit. Pemesanan hostel bisa dilakukan secara online pada saat di Indonesia. Pemesanan bisa melalui booking.com dan tanpa uang muka. Biaya hostel yaitu 67.5 RM for 3 nights.
19.00 Perjalanan menuju Jl. Alor yang terkenal dengan kuliner malamnya. Perjalanan bisa menggunakan Purple Line Bus tanpa dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Bus tersebut bisa diakses dari Pasar Seni Station dan turun di Bukit Bintang. Jl. Alor berada di sekitar Bukit Bintang dan bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit, selain itu juga berada di dekat KLCC dan Petronas Towers. Jangan lupa persiapan Malaysia Map atau Google Maps untuk membantu navigasi perjalanan. Oh ya, sedikit review harga Nasi Goreng di Jl. Alor yaitu 5 RM dan Es Limao yaitu 2 RM. Untuk air mineral 600 ml seharga 1.5 RM di minimarket.
21.30 back to hostel

September 7, 2017
11.00 Perjalanan menuju Batu Caves bisa ditempuh dengan menggunakan Kereta Tanah Melayu (KTM) dengan waktu sekitar 30 menit. KTM terdekat Pasar Seni yaitu KTM Kuala Lumpur. Dari Pasar Seni Station, kita bisa berjalan pedestrian yang akan melewati KL Rapid Station. Biaya tiket KTM menuju Batu Caves yaitu 2.5 RM. Di Batu Caves, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk tetapi pengunjung harus mengenakan pakaian yang sopan, terutama untuk wanita. Jika tidak, ada penjaga atau petugas yang siap memberikan peringatan dan merekomendasikan untuk menyewa kain penutup. Biaya sewa kain yaitu 3 RM dan ditambah 2 RM sebagai jaminan. 2 RM akan dikembalikan jika kain dikembalikan. Daya tarik Batu Caves yaitu Patung Hindu yang berukuran raksasa dan kuil Hindu yang berada di puncak gua. Untuk menuju puncak gua harus menempuh anak tangga yang cukup menguras tenaga. Selain itu, pengunjung juga bisa mengikuti telusur gua di Dark Caves. Biaya untuk telusur gua yaitu 35 RM untuk pengunjung dewasa (adult) dan 25 RM untuk pengunjung anak-anak (child). Dalam sesi ini, pengunjung juga akan diperlengkapi safety outfit seperti sepatu bot, helm, dan lampu senter. Jika beruntung, kita bisa menyaksikan hewan endemik yang hidup di gua seperti kelelawar, ular, cacing, tikus, dan lainnya.
14.00 Perjalanan dicukupkan dan kembali ke Stasiun KTM Kuala Lumpur dengan biaya tiket sebesar 3 RM. Waktu yang ditempuh dari KTM Batu Caves ke KTM Kuala Lumpur sekitar 30 menit.
14.45 Sampai di Stasiun KTM Kuala Lumpur, langsung menuju ke Pasar Seni Market dan menuju ke Masjid Jamek. Letak Masjid Jamek cukup dekat dari Pasar Seni Market dan dapat ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit. Kemudian bisa dilanjutkan menuju ke Lapangan Daratan Merdeka dengan jalan kaki sekitar 5 menit dari Masjid Jamek. Jangan lupa bawa Malaysia Map atau Google Maps. Perjalanan sore ini pun diakhiri dengan makan di Pasar Seni Market. Harga untuk nasi goreng ayam yaitu 8 RM dan teh tarik cold 1.8 RM.
16.00 back to hostel

September 8, 2017
11.30
TGIF! It’s time to say a Friday prayer. Salah satu tempat destinasi dan tempat ibadah yang ramai dikunjungi yaitu Masjid Negara. Masjid Negara bisa ditempuh dengan jalan kaki melalui pedestrian sekitar 15 menit. Dari Pasar Seni, bisa lewat pedestrian Rapid KL, KTM, dan ikuti petunjuk ke arah masjid. Sebelumnya sarapan roti yang bisa dibeli minimarket seharga 0.9 RM dan air mineral seharga 1.6 RM.
12.00 Waktu di Malaysia lebih lambat 1 jam dari waktu Indonesia (WIB). Waktu shalat jumat DI Malaysia dimulai sekitar jam 13.00 sampai jam 14.00. Uniknya sebelum adzan juga ada ceramah buat jamaah yg datang lebih awal. Shalat Jumat pun berjalan dengan khidmat dan nyaman. Jangan lupa infaq di Masjid Negara biar tahun depan diberi kesempatan mengunjungi Malaysia lagi. Hehehe… Ohya lingkungan sekitar Masjid Negara sangat bersih da nada area bermain yang edukatif untuk anak. Selain itu, ada banyak stalls yang menjual bermacam makanan dan aksesoris. Serasa di Sunday morning (sunmor) UGM.
16.30 Walaupun posisi hostel dekat dengan Petaling Street Market, tetapi saya baru menyambanginya pada hari ini. Tujuannya yaitu belanja souvenir. Harga yang dijajakan pun cukup ekonomis dan masih bisa ditawar lagi. Harga 1 buah key chain 1 RM, 1 buah fridge magnet seharga 4 RM, dan 1 buah kaos Malaysia seharga 8 RM.

September 9, 2017
11.15 check out of Natalie Guest House. Sebelum ke bandara, saya sempatkan say goodbye di Petronas Towers.  Masih sama, manfaatkan jasa Bus GoKL dengan Purple Line menuju halte Pavillion. Dari halte tersebut, jalan melalui KLCC saja. Ternyata lebih dekat daripada lewat halte Bukit Bintang.

14.00 Back to Pasar Seni and booking Rapid KL dengan tujuan KL Sentral. Harga tiketnya (LRT) yaitu 1.3 RM. Waktu yang ditempuh cukup sekitar 5 minutes.
16.20 start to KLIA 2 by bus. Bus berada di basement KL Sentral. Harga tiket bus menuju KLIA yaitu 12 RM. Waktu yang ditempuh sekitar 30 menit. Sesampainya di KLIA langsung menuju lantai 3 (penerbangan) untuk cek in kiosk dan verifikasi data, terus ke bagian cek paspor imigrasi.
20.40 leave for Thailand
PS: There are two providers that are Digi and Maxcom (XL Axiata Group), but no need to buy these providers since we spend only a few days in Malay. We could use the WiFi provided by the certain public areas.