Per Ardua Ad Astra

Thursday, May 11, 2017

Pendakian Gunung Rinjani 3.726 mdpl (Jalur Sembalun)


Puncak Gunung Rinjani 3.726 mdpl
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi raksasa yang menjulang tinggi di atas pulau Lombok. Pendakian ke puncak Gunung Rinjani juga menjadi salah satu pengalaman yang menantang yang hanya ditemukan di Indonesia. Pada ketinggian 3.726 mdpl, Gunung Rinjani menduduki peringkat kedua gunung tertinggi di Indonesia. Pendakian ke puncak merupakan hal yang tidak mudah tetapi sangat berharga. Pemandangan terbaik saat di puncak adalah kita bisa melihat secara luas seluruh kota di pulau Lombok beserta garis-garis pantainya. (www.rinjaninationalpark.com).

Gunung Rinjani menjadi favorit para pendaki karena keindahan pemandangannya di sepanjang jalur pendakian. Kaldera yang luas ditambah Danau Segara Anak yang melingkari anak gunung membuat para pendaki tergiur untuk menjajahkan kakinya di gunung tertinggi Pulau Lombok tersebut. Jalur pendakian Gunung Rinjani ada tiga yaitu jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan Torean. Pengalaman saya, saya beserta rombongan membuat itinerary sebagai berikut http://www.adisuseno.com/2017/05/itinerary-pendakian-gunung-rinjani.html dan dengan persiapan pendakian sebagai berikut http://www.adisuseno.com/2017/05/persiapan-pendakian-gunung-rinjani.html

Kalau menurut Libniz’s own theodicy “the best plan is not always that which seeks to avoid evil” yang artinya rencana terbaik tidak selalu berusaha menghindari kejahatan, maka berbeda pendapat dengan saya yaitu “the best plan doesn't always run well, yet the perfect plan is only God’s possession” yang boleh ditafsirkan rencana terbaik tidak selalu berjalan dengan baik, tetapi rencana sempurna hanya milik Tuhan. Seperti rencana pendakian di atas yang sudah dipersiapkan dengan baik dan terstruktur, namun dalam pelaksanaannya sedikit meleset dan Tuhan tahu jalan yang terbaik bagi para hambanya. Hahaha…

Minggu, 23 April 2017
15.30 Meeting Point di Pelabuhan Lembar, Lombok
Pelabuhan Lembar, Lombok
16.00-21.00 dari Pelabuhan Lembar menuju BC Sembalun dengan dijemput oleh bis travel. Selama perjalanan, makan sore dan belanja logistik di pasar.
21.00-23.00 istirahat, sholat, dan makan bersama, serta tak lupa saling menyapa satu sama lain, terutama dengan mereka yang meeting pointnya di bandara, kemudian meeting buat persiapan pendakian dan dilanjutkan dengan packing per team. By the way, total seluruh peserta yaitu 33 orang yang terbagi menjadi 3 team.

Senin 24 April 2017
06.00 Bangun
06.00-08.00 Persiapan, sarapan, dan pemanasan yang dipimpin oleh guru penjas asal Kediri sekaligus koki team 2. By the way, saya masuk team 2 yang terdiri dari 11 orang (Kak Erni, Kak Ruth, Bang Begenk, Bang Miko, Bang Deni, Bang Wahyu, Bang Wilhan, Bang Choki, Bang Dodol, Bang ...., dan Mas Adi) yang tentunya berasal dari berbagai daerah.
08.00-09.00 Perjalanan BC menuju pintu Rimba dengan kendaraan truk bak. Setiap team difasilitasi satu truk bak guna menampung peserta dan peralatannya. Saat mendekati pintu pintu rimba, jalannya sangat menggugah selera untuk cepat sampai dan turun dari truk bak.
The climb to Rinjani was already begun.
09.00-09.15 Briefing, berdoa, dan perjalanan menuju Pos III sebagai target pendakian untuk camping malam pertama. Teknisnya, team 1 memulai perjalanan terlebih dahulu, kemudian disusul oleh team 2 dan selanjutnya team 3. Setiap team didampingi oleh ketua (panitia perjalanan)

Team 2
09.15-14.30 Perjalanan pintu Rimba menuju Pos I. Perjalanan dari pintu rimba ke Pos I memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit. ­Perjalanan selama menuju Pos I terbentang lahan sabana yang sangat luas. Pada perjalanan ini, pendaki harus hati-hati karena beberapa jalur pendakian tertutup rumput yang lebat. Cerita saya, satu teman mengalami keseleo karena kurang konsentrasi, tetapi pendakian tetap berlanjut. Waktu tempuh dari Pos I menuju Pos II yaitu sekitar 1 jam 15 menit. Jalur pendakian masih didominasi oleh sabana dan terdapat sumber mata air yang cukup di Pos II. Perjalanan diteruskan ke Pos III dengan waktu yang dibutuhkan selama 2 jam dari Pos II.
.
Heading to Pos I
14.30-23.00 Sesampainya di Pos III, kami segera mendirikan tenda, bersih-bersih, sholat, masak-masak, dan bersosialisasi dengan monyet-monyet liar. Pos III sering dijadikan tempat camping karena areanya yang luas dan terdapat sumber mata air, tetapi sumber mata airnya mengalir sedikit, jadi untuk mendapatkan air tersebut kami harus mengantri sabar. Tidak lupa pada saat malam hari di Pos III, suasana gelap gulita yang diselimuti hawa dingin menambah indahnya bintang-bintang yang bertaburan di langit, dan mensyukuri dengan cara mengabadikan momen adalah hal yang paling tepat.
The skyline doesn't ever cease to cover up the Creation

23.00-06.00 Tidur

Selasa 25 April 2017
06.00 Bangun
06.00-09.30 Masak, makan, prepare dan packing
09.45-16.30 Perjalanan pos 3 menuju Plawangan Sembalun. Pagi hari, persiapan untuk melanjutkan perjalanan ke Plawangan. Perjalanan menuju Plawangan terkenal dengan bukit penyesalan yang melewati bukit-bukit dan medannya pun cukup berat daripada sebelumnya. Butuh waktu sekitar 6 jam 15 menit dari Pos III menuju Plawangan. Sesampainya di Plawangan, tenda pun segera didirikan. Di Plawangan terdapat sumber mata air yang melimpah dan siap konsumsi, serta terdapat banyak monyet-monyet liar yang sering usil.
Camp place at Plawangan
16.30-18.00 Buka tenda, masak dan makan
18.00-19.00 Dan malam hari, briefing persiapan summit attack yang akan dimulai pada dini hari.
19.00-00.00 Tidur

Rabu 26 April 2017
00.00 Bangun
00.00-02.00 Makan, Prepare dan berdoa
02.00-05.45 SUMMIT ATTACK!! Jam 02.00 perjalanan menuju puncak. Perjalanan yang gelap dan medan berbatuan/pasir licin memaksa para pendaki untuk waspada. Selain itu, perjalanan saat menuju puncak ditemani dengan sisi kanan berupa kawah dan sisi kiri berupa jurang, ditambah angin dingin yang menusuk relung para pendaki.
Welcome to the ceiling, stinker!
05.45-08.45 Puncak RINJANI!! Sekitar jam 5.45 sampai di puncak dan tidak lupa mensyukurinya karena tidak semua pendaki bisa sampai di ketinggian 3.726 mdpl. Perjuangan selama 3 jam 45 menit bukanlah hal yang sia-sia. Dalam titik ini, para pendaki bisa melihat hampir seluruh pulau Lombok, mulai dari garis pantai sampai pusat kotanya. Sungguh ciptaan Tuhan yang tiada tanding. Oleh karena itu, tidak banyak para pendaki yang berasal dari luar Pulau Lombok, bahkan mancanegara yang sempat saya ajak berkenalan.
There is always a bond of brotherhood, Indonesia and Malaysia.
08.45-13.30 Perjalanan puncak ke Plawangan Sembalun. Jam 08.45 mulai turun ke Plawangan, tentu beban yang dibawanya lebih mudah, tetapi medan tetap sama masih berupa kawah dan jurang. Perjalanan turun lebih santai sehingga sedikit mengkonsumsi air minum. Selama di perjalanan kita bisa melihat pemandangan yang bagus, yang pada saat mendaki dini hari tidak bisa dilihat, mulai dari danau segara anak sampai pemandangan Pulau Lombok. Tak lain, para pendaki saling menyapa dan berkenalan. Seperti halnya cerita singkat saya, saya bertemu banyak kenalan yang berasal dari daerah pribumi sampai mancanegara. Sembari menikmati perjalanan, saya menghilangkan rasa bosan dengan bertanya mengenai perihal individu, dan khususnya dengan mancanegara saya bisa latihan praktek listening dan speaking.
The left side is the crater and the right side is the chasm.
Which side will you stay away from?
13.30-22.00 sesampainya di tenda, suasana tenda sudah berantakan gara-gara diobrak-abrik si monyet, untunglah bagian dalamnya sudah tertutup, jadi aman. Pada saat mendaki, semua peserta menuju ke puncak sehingga tidak ada yang menjaga tenda. Tanpa menghiraukan hal tersebut, bersih-besrih, makan, dan istirahat adalah hal yang wajib setelah melakukan perjalanan ke puncak selama 12 jam. Pada malam hari, briefing mengenai perubahan jawdal. Sesuai dengan jadwal itinerary, seharusnya dilanjutkan kegiatan menuju Danau Segara Anak, namun karena beberapa peserta yang kurang fit dalam fisik, sehingga kegiatan tersebut ditanggalkan. Perjalanan menuju Pintu Rimba adalah tujuan di esok harinya
Team 2 was the solid one.
22.00-06.00 waktunya istirahat

Kamis 27 April 2017
06.00 Bangun
06.00-09.45 Masak, makan, prepare dan packing
09.45-16.30 Perjalanan menuju Pintu Rimba. Perjalanan dari Plawangan menuju Pos III memakan waktu sekitar 2 jam. Bukit penyesalan pun terlewati dan sedikit mengenang usaha saat melewati Bukit Penyesalan 2 hari yang lalu. Dari Pos III menuju Pos II yaitu sekitar 1 jam 15 menit, dalam perjalanan ini, saya menemui dua pendaki tunarungu yang berasal dari Malang. Walaupun berdua yang berstatus pelajar, mereka cukup berani untuk mendaki Gunung Rinjani. Komunikasi dengan guide pun melalui tulisan. Perjalanan turun berlanjut ke Pos I yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Pos II. Di Pos I, team saling menunggu dan istirahat cukup lama. Beberapa pendaki yang kondisinya sudah tidak kuat bisa memanfaatkan jasa ojek. FYI!! Jasa ojek ini hanya terdapat di pendakian Sembalun dengan rute Basecamp-Pos I, biaya sekali jalan pun ngga tanggung-tanggung yaitu 250 ribu sekali jalan. Selain itu, ada jasa porter juga. Namun, porter dan guide dibawah naungan grup adventure tertentu, mereka dibayar bersih 200 ribu (porter) dan 225 ribu (guide) per hari, tidak termasuk puncak ya, kalo ke puncak memang spesial, ada tambahan khusus untuk guide dan porternya, biayanya setara 1 hari sewa jasa porter. Beban yang dibawa juga harus dibatesi sekitar 20-30 kg/porter, termasuk persediaan logistik untuk porter dan guide (yang ditanggung oleh grup yang menaunginya). By the way, itu berlaku buat pendaki lokal dan internasional. Selanjutnya, dari Pos I menuju Pintu Rimba membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Bertemu para pendaki yang naik mengenakan jas hujan, langsung terbesit bahwa di bawah sedang turun hujan. Namun, untunglah cuaca sudah cerah seperti saat 3 hari yang lalu, sangat mendukung buat para pendaki.
Taking a breath at Pos III
16.30-18.30 Perjalanan dari Pintu Rimba menuju ke homestay Sembalun. Sesampainya di Pintu Rimba, waktu sampainya tidak sama satu sama lain. Oleh karena itu, rombongan pertama sudah langsung ke homestay Sembalun. Dan saya termasuk rombongan dua, dari Pintu Rimba mampir ke warung makan dan dilanjutkan ke homestay.
18.30-22.00 bersih-bersih, makan, bongkar-bongkar cinderamata, dan briefing terkait pelaksanaan pendakian Gunung Rinjani. Pembagian sharecost dan konfirmasi peserta yang langsung pulang ke kampung halaman dan yang mau lanjut jalan-jalan di Lombok.
There was a lot of souvenirs offered by the host.
Demikian cerita singkat mengenai pendakian Gunung Rinjani, semoga menambah wawasan dan pengalaman secara tidak langsung. Selamat mendaki dan salam lestari!!


Buat tambah referensi, boleh baca juga pengalaman pendakian Gunung Rinjani dari teman saya Mba Uut (asal Nanggulan, Kulon Progo, DIY dan kebetulan satu almamater) di websitenya: http://pmathr07inmemories.blogspot.co.id/2017/05/pendakian-gn-rinjani-3726-mdpl-via.html

Referensi



2 comments: