Per Ardua Ad Astra

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Wednesday, May 17, 2017

Membuat SKCK di Polres Kebumen

SKCK has done.

Dewasa ini, untuk melamar pekerjaan, mendaftar beasiswa, dan sebagainya, telah banyak mempersyaratkan SKCK sebagai salah satu syarat wajib. SKCK bisa dibuat manual atau online, tetapi saya memilih manual yang lebih jelas bertanya kalau bingung. Itulah tuntutan, semakin maju perkembangan jaman, semakin besar pula tuntutannya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman terkait pembuatan SKCK. Saya membuat SKCK di Kabupaten Kebumen. Proses pembuatannya pun cukup menguras waktu dan tenaga, apalagi yang belum punya rumus sidik jari, prosesnya bakal lebih dari satu hari karena banyak yang mengantri. Yang perlu dan utama diperhatikan adalah syarat-syarat pembuatan SKCK harus dilengkapi. Berikut syarat-syaratnya:

Syarat:
Rumus Sidik Jari
FC KTP (2 lbr)
FC KK (2 lbr)
FC Akte (2 lbr)
Surat Pengantar dari Desa yg dittd Kecamatan
Surat Pengantar Polsek
Pas Foto Background Merah 4x6 (2 lbr)

Pastikan anda pernah membuat rumus sidik jari, kalau belum anda harus membuatnya di polres. Antrian untuk membuat rumus sidik jari cukup memakan waktu, bisa satu hari, jadi buat para pembaca yang ingin membuat SKCK jangan mendadak. Persyaratannya FC KTP sebanyak 1 lembar. Tanpa biaya adminstrasi.

Surat Pengantar dari Desa dapat didapat dari kantor balai desa setempat. Hanya menunjukkan KK atau KTP asli. Kemudia dittd oleh kecamatan setempat dengan membawa FC KTP, KK, dan Akte sebanyak 1 lembar, serta mengumpulkan pas foto (background bebas) 4x6 sebanyak 1 lembar. Tanpa biaya administrasi.

Surat pengantar dari Polisi Sektor (Polsek) bisa didapatkan dengan syarat FC surat pengantar desa yg dittd oleh kecamatan, FC KK, FC KTP, dan FC Akte yang masing-masing sebanyak satu lembar, serta pas foto background merah sebanyak 2 lembar. Tunggulah beberapa saat, prosesnya cukup singkat.


Setelah menyiapkan berkas di atas, saya menuju ke loket dan mengisi formulir identitas, kemudian menyerahkan semua berkasnya. Setelah itu, saya menunggu sekitar 3 jam sampai dipanggil. Setelah dipanggil SKCK sudah jadi dan siap digunakan. Biaya administrasi Rp30.000 dan legalisir FC SKCK Rp5.000.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba :))

Monday, May 15, 2017

Pengalaman Membuat SKBN, SK Sehat Rohani, dan SK Sehat Jasmani (RSUD Jogja)

 
Nomer Antrian 213
Dewasa ini, sudah banyak instansi yang mempersyaratkan adanya Surat Keterangan Bebas Napza (SKBN), Surat Keterangan Sehat Rohani (SKSR), dan Surat Keterangan Sehat Jasmani (SKSJ). SKBN merupakan surat keterangan yang membuktikan bawah yang bersangkutan benar-benar dalam kondisi bebas dari pengaruh Napza dan dibuktikan dengan hasil laboratorium oleh laboran. SKSR merupakan surat keterangan yang membuktikan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi sehat rohani, tidak mengalami keabnormalan pada jiwanya, dan dibuktikan dengan hasil analisis kuesioner oleh psikiater. Sedangkan SKSJ merupakan surat keterangan yang membuktikan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi sehat rohani yang dibuktikan dengan hasil tes kesehatan yang meliputi cek tekanan darah, berat badan, tinggi badan, detak jantung, dan sebagainya. Ketiga SK tersebut dapat kita urus di Puskesmas atau Rumah Sakit Pemerintah tertentu.
Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi pengalaman saat saya membuat ketiga SK tersebut. Saya memilih RSUD Jogja yang beralamat di Jalan Wirosaban No.1 Yogyakarta 55162. Adapun cara membuat ketiga SK tersebut berdasarkan pengalaman saya adalah sebagai berikut:
1.    Ambillah nomer antri di pintu bagian timur RSUD jogja. Bagi yang belum pernah periksa, mintalah formulir pendaftaran pasien di penjaga sekitar tempat pengambilan nomer antri, kemudian isikan sesuai data yang ada di KTP. Pengalaman saya, datanglah sedini mungkin karena pengambilan nomer antri sudah mulai dibuka mulai jam 5. Saya datang jam 7 pagi dan mendapatkan nomer antri 213.
2.    Tunggulah sampai nomer antrian dipanggil di tempat antri pasien. Saat dipanggil, kita menuju loket yang disediakan dan pertugas akan menanyakan terkait layanan yang kita butuhkan. Cerita saya, saya membutuhkan SKBN, SKSR, dan SKSJ, kemudian petugas memberikan kartu antri di Klinik Medical Check Up (untuk membuat SKSJ) dan Klinik Jiwa (untuk membuat SKBN dan SKSR).
3.    Setelah mendapat kartu antri di klinik, lanjutkan menuju klinik Medical Check Up yang terletak di sekitar tempat pengambilan nomer antri. Di sini, saya langsung menyerahkan nomer antrian dan menunggu sampai dipanggil. Setelah dipanggil, saya mengisi data identitas dan keperluannya, kemudian dicek tekanan darah oleh petugas dan diberi pertanyaan terkait kesehatan oleh dokter. Kemudian bayar tagihannya di loket pembayaran yang berada di sebelah selatan ruang tunggu. Setelah membayar, kita dapat menunjukkan bukti pembayaran kepada petugas klinik medical check up dan kita bisa mendapatkan SKSJ. Biaya pembuatan SKSJ yaitu Rp17.500.
Bukti Pembayaran Medical Check Up
4.    Setelah SKSJ ditangan, lanjutkan perjalanan menuju ke Klinik Jiwa. Di Klinik Jiwa, saya langsung menyerahkan kartu antri dan menunggu sampai dipanggil. Setelah dipanggil, saya mengisi data sesuai KTP dan keperluannya. Di sini, saya mendapat resep untuk ke instalansi farmasi, surat rujuk ke laboratorium, kuesioner mengenai napza, dan kuesioner mengenai kejiwaan. Resep untuk ke instalansi farmasi, surat rujuk ke laboratorium, dan kuesioner mengenai napza digunakan untuk membuat SKBN, sedangkan kuesioner mengenai kejiwaan digunakan untuk membuat SKSJ. Setelah itu, saya langsung menuju ke instansi farmasi yang terletak di ujung utara dari tempat antri pasien (No.2). Di instalasi farmasi, saya langsung menyodorkan resepnya dan tunggu sampai dipanggil. Setelah dipanggil, saya mendapatkan rincian biaya yang harus dibayar. Kemudian saya menuju loket pembayaran, menyerahkan rinciannya dan menunggu sampai dipanggil oleh petugas. Di sini, rincian biaya laboran dan biaya klinik jiwa akan langsung muncul secara otomatis, sehingga tagihan yang dibayar tidak hanya rincian instalasi farmasi saja. Biaya yang harus dibayar antara lain: resep instalasi farmasi Rp42.240, biaya uji laboratorium Rp27.000, biaya klinik jiwa Rp47.500. Total yang dibayar untuk membuat SKBN dan SKSR yaitu Rp116.740.
Woodworth's Questioner
5.    Setelah mendapatkan bukti pembayaran dari loket pembayaran, lanjutkan menuju instalasi farmasi. Saya hanya perlu menunjukkan bukti pembayaran, kemudian saya diberi barang (Amphetamin Right Sign dan Marijuana Strip Right Sign) dari petugas. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke laboratorium yang letaknya berdekatan dengan instalasi farmasi.
6.    Di laboratorium, serahkan surat rujuk ke laboratorium (No.4) beserta barang (Amphetamin Right Sign dan Marijuana Strip Right Sign) ke petugas. Kemudian tubggulah sampai dipanggil. Setelah dipanggil, saya langsung diberi botol untuk menampung urine, kemudian menyerahkan kembali, dan tunggulah sekitar 60 menit sampai hasil laboratorium selesai. Selama menunggu, saya mengisi kuesioner mengenai napza dan kuesioner mengenai kejiwaan. Kuesioner mengenai napza menanyakan terkait alcohol dan psiktropika yang berjumlah 20 soal pilihan “YA” dan “TIDAK”, sedangkan kuesioner mengenai kejiwaan berdasarkan pada kuesioner Woodworth’s Questioner yang berjumlah 75 soal pilihan “YA” dan “TIDAK”. Pastikan semua kuesioner sudah terisi semua.
Hasil Laboratorium
7.    Setelah hasil laboratorium selesai, petugas akan memanggil nama pasien. Setelah itu, lanjutkan perjalanan menuju ke Klinik Jiwa. Di Klinik Jiwa, saya menyerahkan semua kuesioner yang sudah terisi, hasil laboratorium, dan bukti pembayaran klinik jiwa, kemudian saya menunggu untuk dipanggil. Di Klinik jIWA membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengantri, sekitar 60 menit kemudian saya dipanggil. Saya mendapatkan SKBN dan SKSR. Alhamdulillah sudah selesai, saya sudah mendapatkan SKSJ, SKSR, dan SKBN yang membutuhkan waktu sekitar 5 jam, dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang.
SKSR
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat ketiga SK tersebut, tentunya untuk mendukung kelancaran prosesnya, antara lain:
1.    Pilihlah tempat Puskesmas atau RSUD yang benar-benar menyediakan layanan pembuatan ketiga SK tersebut. Mengingat karena beberapa Puskesmas dan RSUD tidak melayani pembuatan ketiga SK tersebut. Bagaimana caranya? Kita dapat mengakses website resmi instansi tersebut, kemudian cek jenis pelayanannya. Apabila kurang jelas, kita bisa menghubungi pihak layanan pasien dari instansi tersebut melalui telepon atau email untuk menanyakan tentang layanan pembuatan SK yang diinginkan.
2.    Carilah informasi dari pengalaman orang lain yang sudah pernah melakukan pembuatan ketiga SK tersebut melalui tatap muka, telepon, atau dunia maya. Hal tersebut sangat baik untuk mengetahui persiapan yang perlu disediakan, mengetahui informasi alur atau prosesnya, dan tentu rincian biaya yang dikeluarkannya.
3.    Lokalisasi tempat-tempat penting, seperti tempat pengambilan nomer antri, tempat tunggu pasien, loket pembayaran, klinik yang akan dituju, tempat fotokopi, dan tempat atm. Kita bisa mencari di dunia maya, kalaupun tidak ada kita bisa datang sedini mungkin dan menanyakan ke petugas.
4.    Bawalah persiapan jasmani dan rohani. Persiapan jasmani tentu kita harus benar-benar dalam kondisi sehat mengingat kita akan membuat SKSJ, dan persiapan rohani juga perlu diperhatikan karena proses dan alurnya membutuhkan waktu yang panjang, jadi bersabarlah. Terlebih, bawalah bekal makanan/minuman dan bahan bacaan yang berguna sembari menunggu waktu luang pada saat mengantri, atau mengajak berbicara dengan sesama pasien.


Demikian pengalaman saya, semoga dapat membantu dan menambah wawasan para pembaca. Selamat mencoba dan semoga diberikan kelancaran. Aamiin YRA.

Saturday, May 13, 2017

Perjalanan Lombok – Jogja

Bandara Internasional Lombok, NTB.

Travelling ke Lombok tentu hal yang mengasyikkan ya, entah itu mau ke Gili-gilinya, Kota Mataramnya, atau ke Gunung Rinjaninya, itu suatu hal yang pasti terbesit di benak para pembaca. Seperti cerita singkat saya, saya melakukan perjalanan ke Lombok dengan budget perjalanan yang pas-pasan. Jadi untuk menghemat pengeluaran dan mengalokasikan ke pengeluaran yang lain adalah solusi yang tidak terlalu buruk. Perjalanan kali ini yaitu dari Lombok menuju ke Jogja pada 28 April 2017. Perjalanan terbagi menjadi tiga perjalanan, yaitu Bandara Internasional Lombok (Lombok) ke Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Juanda (Surabaya) ke Terminal Purabaya (Surabaya), dan Terminal Purabaya (Surabaya) ke Terminal Giwangan (Yogyakarta). Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Bandara Internasional Lombok (Lombok) ke Bandara Juanda (Surabaya)
Sebelumnya, jauh hari saya dan teman saya (Mba Uut, yang ternyata satu almamater) sudah melakukan booking. Harga tiketnya Rp383.000 untuk kelas ekonomi. Kemudian check in di bandara jam 17.00 WITA, dan dilanjutkan ishoma serta nunggu penerbangan Lombok ke Surabaya di Terminal 2. Jam 18.55 WITA pesawat take off. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Surabaya. Sampai di Bandara Juanda jam 19.10 WIB. Ada pergantian format jam dari WITA ke WIB.

Bandara Juanda (Surabaya) ke Terminal Purabaya (Surabaya)
Sampai Bandara Juanda jam 19.10 WIB langsung menuju pintu keluar dan straight pada satu tujuan yaitu mencari Bis Damri yang didominasi warna biru. Kenapa kita harus straight? Karena banyak calo-calo biro perjalanan yang nantinya akan membengkakkan pengeluaran kita dari harga realnya. Cukup dengan Bis Damri, kita hanya merogoh kocek sekitar Rp25.000 untuk sampai di Terminal Purabaya. Perjalanannya pun cukup singkat sekitar 30 menit.

Terminal Purabaya (Surabaya) ke Terminal Giwangan (Yogyakarta).
Jam 20.15 WIB sampai di Terminal Purabaya, kita harus waspada dengan bujukan-bujukan calo biro perjalanan, cukup straight menuju lantai 2 dari bangunan terminal. Di sana terdapat petunjuk dari berbagai jalur perjalanan. Kita perlu mencermati, dan tentukan jalur tujuannya. Tujuan menuju Terminal Giwangan menggunakan jalur 11 dan mengantri naik bis ekonomi AC. Biayanya juga cukup ekonomis yaitu Rp.57.500 per orang. Perjalanan dimulai jam 20.30 WIB dan sampai di Terminal Giwangan jam 5 WIB. Perjalannya sekitar 8 jam.
Demikian cerita singkat saya, apapun perjalanan kalian, darat, laut, atau udara, pasti mempunyai keuntungan dan kelebihan, terlebih perjalanan adalah suatu hal menyenangkan. Semoga bermanfaat dan salam travelling!!


Perjalanan Jogja – Lombok

It's time to travelling. Loc: St. Lempuyangan.

Perjalanan dari Jogja menuju ke Lombok bisa diakses melalui jalur darat, laut, dan udara. Pada jalur darat kita bisa menggunakan berbagai kendaran darat seperti bis, kereta, travel, motor, dan mobil. Pada jalur laut tentu kita membutuhkan sejenis kapal ferry untuk menyeberang. Dan pada jalur udara kita bisa menggunakan pesawat. Pilihan tersebut tentu tidak lepas dari biaya perjalanan dan jalur udara merupakan jalur tercepat dan efektif untuk sampai ke tempat tujuan. Namun, beberapa pengguna jasa tersebut juga ada yang mengakses jalur darat dan laut yang lebih ekonomis dan tentunya menguras waktu di perjalanan. Pada kesempatan ini, cerita saya memilih perjalanan darat dan laut untuk menuju ke Lombok pada 23 April 2017. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Stasiun Lempuyangan (Jogja) – Stasiun Banyuwangi Baru (Banyuwangi)
Jam 06.50 WIB berangkat dari St. Lempuyangan dan sampai di St. Banyuwangi Baru jam 21.00 WIB. Kereta yang digunakan yaitu Sri Tanjung kelas ekonomi. Biaya tiket cukup terjangkau sekitar Rp98.000. Di St. Gubeng (Surabaya), kereta berhenti cukup lama sekitar 15 menit dan waktu bisa dimanfaat buat beli nasi bungkus di sekitar stasiun (karena mengingat harga makanan di dalam kereta yang eksekutif). Sesampainya di St. Banyuwangi Baru, posisi Pelabuhan Ketapang tidak jauh, kita bisa menuju ke pelabuhan dengan jalan kaki selama sekitar 15 menit dari gerbang stasiun.

Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) – Pelabuhan Gilimanuk (Bali)
Jam 1.30 WIB dini hari start dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan biaya tiket penyeberangan sebesar Rp6.000 dengan menunjukkan kartu identitas (KTP). Penyeberangan membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Dan perhatikan waktunya, perubahan WIB ke WITA sudah berlaku di Pelabuhan Gilimanuk. 1 jam lebih cepat. Jadi sesampainya di Pelabuhan Gilimanuk jam 2.30 WITA dini hari. Dari Pelabuhan Gilimanuk langsung menuju terminal bis di luar pelabuhan, bisa ditempuh jalan kaki sekitar 10 menit.

Pelabuhan Padang Bay (Bali)

Pelabuhan Gilimanuk (Bali) – Pelabuhan Padang Bay (Bali)
Dari Pelabuhan Gilimanuk, kita menggunakan bis ekonomi yang langsung menuju ke Pelabuhan Padang Bay. Kalo bingung bisa tanya orang sekitar. Biaya yang keluar untuk sampai ke Pelabuhan Padang Bay yaitu Rp60.000. Perjalanan lumayan memakan waktu yang lama yaitu sekitar 5 jam, mulai dari jam 3.15 WITA sampai jam 8 WITA. Sesampainya di Padang Bay, kita bisa langsung memesan tiket penyeberangan.

Pelabuhan Lembar (Lombok)

Pelabuhan Padang Bay (Bali) – Pelabuhan Lembar (Lombok)
Setelah memesan tiket penyeberangan, kita membayar Rp40.000 dan akan mendapat kartu penyebrangan (tiket). Kartu penyeberangan diserahkan ke petugas sesaat sebelum menaiki kapal. Perjalanan dari Pelabuhan Padang Bay menuju ke Pelabuhan Lembar cukup memakan waktu yaitu sekitar 6 jam. Cerita saya, kapal start jam 9 WITA dan sampai di Pelabuhan Lembar jam 15.30 WITA. Selama penyeberangan, kita bisa menikmati lautan yang luas dan kita juga bisa melihat beberapa hewan air (lumba-lumba) yang dapat memanjakan dan menghilangkan rasa penat.


Demikian cerita singkat saya, apapun perjalanan kalian, darat, laut, atau udara, pasti mempunyai keuntungan dan kelebihan, terlebih perjalanan adalah suatu hal menyenangkan. Semoga bermanfaat dan salam travelling!!

Thursday, May 11, 2017

Pendakian Gunung Rinjani 3.726 mdpl (Jalur Sembalun)


Puncak Gunung Rinjani 3.726 mdpl
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi raksasa yang menjulang tinggi di atas pulau Lombok. Pendakian ke puncak Gunung Rinjani juga menjadi salah satu pengalaman yang menantang yang hanya ditemukan di Indonesia. Pada ketinggian 3.726 mdpl, Gunung Rinjani menduduki peringkat kedua gunung tertinggi di Indonesia. Pendakian ke puncak merupakan hal yang tidak mudah tetapi sangat berharga. Pemandangan terbaik saat di puncak adalah kita bisa melihat secara luas seluruh kota di pulau Lombok beserta garis-garis pantainya. (www.rinjaninationalpark.com).

Gunung Rinjani menjadi favorit para pendaki karena keindahan pemandangannya di sepanjang jalur pendakian. Kaldera yang luas ditambah Danau Segara Anak yang melingkari anak gunung membuat para pendaki tergiur untuk menjajahkan kakinya di gunung tertinggi Pulau Lombok tersebut. Jalur pendakian Gunung Rinjani ada tiga yaitu jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan Torean. Pengalaman saya, saya beserta rombongan membuat itinerary sebagai berikut http://www.adisuseno.com/2017/05/itinerary-pendakian-gunung-rinjani.html dan dengan persiapan pendakian sebagai berikut http://www.adisuseno.com/2017/05/persiapan-pendakian-gunung-rinjani.html

Kalau menurut Libniz’s own theodicy “the best plan is not always that which seeks to avoid evil” yang artinya rencana terbaik tidak selalu berusaha menghindari kejahatan, maka berbeda pendapat dengan saya yaitu “the best plan doesn't always run well, yet the perfect plan is only God’s possession” yang boleh ditafsirkan rencana terbaik tidak selalu berjalan dengan baik, tetapi rencana sempurna hanya milik Tuhan. Seperti rencana pendakian di atas yang sudah dipersiapkan dengan baik dan terstruktur, namun dalam pelaksanaannya sedikit meleset dan Tuhan tahu jalan yang terbaik bagi para hambanya. Hahaha…

Minggu, 23 April 2017
15.30 Meeting Point di Pelabuhan Lembar, Lombok
Pelabuhan Lembar, Lombok
16.00-21.00 dari Pelabuhan Lembar menuju BC Sembalun dengan dijemput oleh bis travel. Selama perjalanan, makan sore dan belanja logistik di pasar.
21.00-23.00 istirahat, sholat, dan makan bersama, serta tak lupa saling menyapa satu sama lain, terutama dengan mereka yang meeting pointnya di bandara, kemudian meeting buat persiapan pendakian dan dilanjutkan dengan packing per team. By the way, total seluruh peserta yaitu 33 orang yang terbagi menjadi 3 team.

Senin 24 April 2017
06.00 Bangun
06.00-08.00 Persiapan, sarapan, dan pemanasan yang dipimpin oleh guru penjas asal Kediri sekaligus koki team 2. By the way, saya masuk team 2 yang terdiri dari 11 orang (Kak Erni, Kak Ruth, Bang Begenk, Bang Miko, Bang Deni, Bang Wahyu, Bang Wilhan, Bang Choki, Bang Dodol, Bang ...., dan Mas Adi) yang tentunya berasal dari berbagai daerah.
08.00-09.00 Perjalanan BC menuju pintu Rimba dengan kendaraan truk bak. Setiap team difasilitasi satu truk bak guna menampung peserta dan peralatannya. Saat mendekati pintu pintu rimba, jalannya sangat menggugah selera untuk cepat sampai dan turun dari truk bak.
The climb to Rinjani was already begun.
09.00-09.15 Briefing, berdoa, dan perjalanan menuju Pos III sebagai target pendakian untuk camping malam pertama. Teknisnya, team 1 memulai perjalanan terlebih dahulu, kemudian disusul oleh team 2 dan selanjutnya team 3. Setiap team didampingi oleh ketua (panitia perjalanan)

Team 2
09.15-14.30 Perjalanan pintu Rimba menuju Pos I. Perjalanan dari pintu rimba ke Pos I memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit. ­Perjalanan selama menuju Pos I terbentang lahan sabana yang sangat luas. Pada perjalanan ini, pendaki harus hati-hati karena beberapa jalur pendakian tertutup rumput yang lebat. Cerita saya, satu teman mengalami keseleo karena kurang konsentrasi, tetapi pendakian tetap berlanjut. Waktu tempuh dari Pos I menuju Pos II yaitu sekitar 1 jam 15 menit. Jalur pendakian masih didominasi oleh sabana dan terdapat sumber mata air yang cukup di Pos II. Perjalanan diteruskan ke Pos III dengan waktu yang dibutuhkan selama 2 jam dari Pos II.
.
Heading to Pos I
14.30-23.00 Sesampainya di Pos III, kami segera mendirikan tenda, bersih-bersih, sholat, masak-masak, dan bersosialisasi dengan monyet-monyet liar. Pos III sering dijadikan tempat camping karena areanya yang luas dan terdapat sumber mata air, tetapi sumber mata airnya mengalir sedikit, jadi untuk mendapatkan air tersebut kami harus mengantri sabar. Tidak lupa pada saat malam hari di Pos III, suasana gelap gulita yang diselimuti hawa dingin menambah indahnya bintang-bintang yang bertaburan di langit, dan mensyukuri dengan cara mengabadikan momen adalah hal yang paling tepat.
The skyline doesn't ever cease to cover up the Creation

23.00-06.00 Tidur

Selasa 25 April 2017
06.00 Bangun
06.00-09.30 Masak, makan, prepare dan packing
09.45-16.30 Perjalanan pos 3 menuju Plawangan Sembalun. Pagi hari, persiapan untuk melanjutkan perjalanan ke Plawangan. Perjalanan menuju Plawangan terkenal dengan bukit penyesalan yang melewati bukit-bukit dan medannya pun cukup berat daripada sebelumnya. Butuh waktu sekitar 6 jam 15 menit dari Pos III menuju Plawangan. Sesampainya di Plawangan, tenda pun segera didirikan. Di Plawangan terdapat sumber mata air yang melimpah dan siap konsumsi, serta terdapat banyak monyet-monyet liar yang sering usil.
Camp place at Plawangan
16.30-18.00 Buka tenda, masak dan makan
18.00-19.00 Dan malam hari, briefing persiapan summit attack yang akan dimulai pada dini hari.
19.00-00.00 Tidur

Rabu 26 April 2017
00.00 Bangun
00.00-02.00 Makan, Prepare dan berdoa
02.00-05.45 SUMMIT ATTACK!! Jam 02.00 perjalanan menuju puncak. Perjalanan yang gelap dan medan berbatuan/pasir licin memaksa para pendaki untuk waspada. Selain itu, perjalanan saat menuju puncak ditemani dengan sisi kanan berupa kawah dan sisi kiri berupa jurang, ditambah angin dingin yang menusuk relung para pendaki.
Welcome to the ceiling, stinker!
05.45-08.45 Puncak RINJANI!! Sekitar jam 5.45 sampai di puncak dan tidak lupa mensyukurinya karena tidak semua pendaki bisa sampai di ketinggian 3.726 mdpl. Perjuangan selama 3 jam 45 menit bukanlah hal yang sia-sia. Dalam titik ini, para pendaki bisa melihat hampir seluruh pulau Lombok, mulai dari garis pantai sampai pusat kotanya. Sungguh ciptaan Tuhan yang tiada tanding. Oleh karena itu, tidak banyak para pendaki yang berasal dari luar Pulau Lombok, bahkan mancanegara yang sempat saya ajak berkenalan.
There is always a bond of brotherhood, Indonesia and Malaysia.
08.45-13.30 Perjalanan puncak ke Plawangan Sembalun. Jam 08.45 mulai turun ke Plawangan, tentu beban yang dibawanya lebih mudah, tetapi medan tetap sama masih berupa kawah dan jurang. Perjalanan turun lebih santai sehingga sedikit mengkonsumsi air minum. Selama di perjalanan kita bisa melihat pemandangan yang bagus, yang pada saat mendaki dini hari tidak bisa dilihat, mulai dari danau segara anak sampai pemandangan Pulau Lombok. Tak lain, para pendaki saling menyapa dan berkenalan. Seperti halnya cerita singkat saya, saya bertemu banyak kenalan yang berasal dari daerah pribumi sampai mancanegara. Sembari menikmati perjalanan, saya menghilangkan rasa bosan dengan bertanya mengenai perihal individu, dan khususnya dengan mancanegara saya bisa latihan praktek listening dan speaking.
The left side is the crater and the right side is the chasm.
Which side will you stay away from?
13.30-22.00 sesampainya di tenda, suasana tenda sudah berantakan gara-gara diobrak-abrik si monyet, untunglah bagian dalamnya sudah tertutup, jadi aman. Pada saat mendaki, semua peserta menuju ke puncak sehingga tidak ada yang menjaga tenda. Tanpa menghiraukan hal tersebut, bersih-besrih, makan, dan istirahat adalah hal yang wajib setelah melakukan perjalanan ke puncak selama 12 jam. Pada malam hari, briefing mengenai perubahan jawdal. Sesuai dengan jadwal itinerary, seharusnya dilanjutkan kegiatan menuju Danau Segara Anak, namun karena beberapa peserta yang kurang fit dalam fisik, sehingga kegiatan tersebut ditanggalkan. Perjalanan menuju Pintu Rimba adalah tujuan di esok harinya
Team 2 was the solid one.
22.00-06.00 waktunya istirahat

Kamis 27 April 2017
06.00 Bangun
06.00-09.45 Masak, makan, prepare dan packing
09.45-16.30 Perjalanan menuju Pintu Rimba. Perjalanan dari Plawangan menuju Pos III memakan waktu sekitar 2 jam. Bukit penyesalan pun terlewati dan sedikit mengenang usaha saat melewati Bukit Penyesalan 2 hari yang lalu. Dari Pos III menuju Pos II yaitu sekitar 1 jam 15 menit, dalam perjalanan ini, saya menemui dua pendaki tunarungu yang berasal dari Malang. Walaupun berdua yang berstatus pelajar, mereka cukup berani untuk mendaki Gunung Rinjani. Komunikasi dengan guide pun melalui tulisan. Perjalanan turun berlanjut ke Pos I yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Pos II. Di Pos I, team saling menunggu dan istirahat cukup lama. Beberapa pendaki yang kondisinya sudah tidak kuat bisa memanfaatkan jasa ojek. FYI!! Jasa ojek ini hanya terdapat di pendakian Sembalun dengan rute Basecamp-Pos I, biaya sekali jalan pun ngga tanggung-tanggung yaitu 250 ribu sekali jalan. Selain itu, ada jasa porter juga. Namun, porter dan guide dibawah naungan grup adventure tertentu, mereka dibayar bersih 200 ribu (porter) dan 225 ribu (guide) per hari, tidak termasuk puncak ya, kalo ke puncak memang spesial, ada tambahan khusus untuk guide dan porternya, biayanya setara 1 hari sewa jasa porter. Beban yang dibawa juga harus dibatesi sekitar 20-30 kg/porter, termasuk persediaan logistik untuk porter dan guide (yang ditanggung oleh grup yang menaunginya). By the way, itu berlaku buat pendaki lokal dan internasional. Selanjutnya, dari Pos I menuju Pintu Rimba membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Bertemu para pendaki yang naik mengenakan jas hujan, langsung terbesit bahwa di bawah sedang turun hujan. Namun, untunglah cuaca sudah cerah seperti saat 3 hari yang lalu, sangat mendukung buat para pendaki.
Taking a breath at Pos III
16.30-18.30 Perjalanan dari Pintu Rimba menuju ke homestay Sembalun. Sesampainya di Pintu Rimba, waktu sampainya tidak sama satu sama lain. Oleh karena itu, rombongan pertama sudah langsung ke homestay Sembalun. Dan saya termasuk rombongan dua, dari Pintu Rimba mampir ke warung makan dan dilanjutkan ke homestay.
18.30-22.00 bersih-bersih, makan, bongkar-bongkar cinderamata, dan briefing terkait pelaksanaan pendakian Gunung Rinjani. Pembagian sharecost dan konfirmasi peserta yang langsung pulang ke kampung halaman dan yang mau lanjut jalan-jalan di Lombok.
There was a lot of souvenirs offered by the host.
Demikian cerita singkat mengenai pendakian Gunung Rinjani, semoga menambah wawasan dan pengalaman secara tidak langsung. Selamat mendaki dan salam lestari!!


Buat tambah referensi, boleh baca juga pengalaman pendakian Gunung Rinjani dari teman saya Mba Uut (asal Nanggulan, Kulon Progo, DIY dan kebetulan satu almamater) di websitenya: http://pmathr07inmemories.blogspot.co.id/2017/05/pendakian-gn-rinjani-3726-mdpl-via.html

Referensi



Wednesday, May 10, 2017

Itinerary Pendakian Gunung Rinjani (Sembalun-Senaru)

Rute Pendakian Gunung Rinjani

Buat para pendaki yang belum pernah melakukan pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok, pasti bingung nih nyari gambaran mengenai itinerary atau rencana perjalanan. Para pendaki bisa cek di situs resmi www.rinjaninationalpark.com. Namun, kali ini saya akan berbagi gambaran kasar mengenai itinerary yang dibuat oleh Kaina Sahabat Perjalanan pada pendakian Gunung Rinjani, 23-28 April 2017 dengan format waktu WITA. Berikut jadwalnya:

Minggu, 23 April 2017
12.00 Meeting Point di Bandara Internasional Lombok/Pelabuhan Lembar, Lombok
12.00-18.00 Menuju BC Sembalun dan belanja logistik
18.00-05.00 Istirahat di BC Sembalun

Senin 24 April 2017
05.00 Bangun
05.00-08.00 Prepare, Packing, dan Sarapan
08.00-09.00 Perjalanan BC menuju pintu Rimba
09.00-10.00 Briefing, Pemanasan dan berdoa
10.00-16.00 Perjalanan pintu Rimba menuju Pos 3
16.00-21.00 Buka tenda, istirahat dan makan
21.00-06.00 Tidur

Selasa 25 April 2017
06.00 Bangun
06.00-09.00 Masak, makan, prepare dan packing
08.00-15.00 Perjalanan pos 3 menuju Plawangan Sembalun
15.00-17.00 Buka tenda, masak dan makan
17.00-18.00 Briefing untuk Summit
18.00-00.00 Tidur

Rabu 26 April 2017
00.00 Bangun
00.00-01.00 Makan, Prepare dan berdoa
01.00-05.30 SUMMIT ATTACK
05.30-08.00 Puncak RINJANI, abadikan Moment
08.00-11.00 Perjalanan puncak ke Plawangan Sembalun
11.00-13.00 Prepare, Packing dan Makan
13.00-18.00 Perjalanan menuju Danau Segara anak
18.00-20.00 Buka tenda, masak dan makan
20.00-22.00 Sharsan
22.00-06.00 Tidur

Kamis 27 April 2017
06.00 Bangun
06.00-09.00 Masak, makan, prepare dan packing
09.00-19.00 Perjalanan menuju Pos 1 Senaru
19.00-22.00 Buka tenda, masak dan makan
22.00-05.00 Tidur

Jumat 28 April 2017
05.00 Bangun
05.00-08.00 Masak, makan, prepare dan packing
08.00-10.00 Perjalanan menuju BC Senaru
10.00-12.00 Istirahat dan makan
12.00-16.00 Perjalanan menuju Pelabuhan Bangsal

Persiapan Pendakian Gunung Rinjani

 
Perjalanan menuju ke Pintu Rimba
Pendakian gunung tidak bisa dianggap remeh, terutama pendakian gunung yang termasuk seven summit, seperti Gunung Rinjani. Persiapan yang kurang matang dan memadai bisa menghambat perjalanan para pendaki, dan tidak menutup kemungkinan bahwa tujuan sampai summit akan kandas. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman mengenai persiapan yang minimal perlu dibawa saat pendakian Gunung Rinjani. Persiapan kali ini, saya kategorikan menjadi 3 aspek, yaitu persiapan jiwa, persiapan raga, dan persiapan perlengkapan. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 
1. Persiapan Jiwa
Persiapan jiwa merupakan hal yang mendasari niat kita untuk mendaki. Terutama untuk niat yang positif, hal itu akan mensugesti stimulus tingkat semangat kita. Seperti yang diutarakan oleh C. Roy Hunter (I998: 137), “self-hypnosis help us make desired changes at a subconscious level” yang dapat ditafsirkan hypnosis (memberikan sugesti) pada diri sendiri dapat membantunya meningkatkan perubahan yang diinginkan pada alam bawah sadar. Berkaitan dengan hal tersebut, dorongan-dorongan dari niat positif kita, kita dapat berimajinasi dengan positif pula, dan hal tersebut tentu meningkatkan semangat kita untuk melakukan pendakian. Oleh karena itu, sangat penting jika kita melakukan pendakian berdasar pada niat yang positif, seperti mensyukuri dan menikmati ciptaan Tuhan.
2. Persiapan Raga
Ungkapan latin yang sering kita dengar adalah “mens sana in corpore sano”. Hal tersebut banyak menjadi jargon pada aktivitas olahraga dan kesehatan. Lantas apakah makna dibalik ungkapan tersebut? “mens sana in corpore sano“ dapat diartikan “di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”. Jiwa dan raga merupakan hal yang sulit dipisahkan dalam menjalani hidup ini. Dengan fisik dan mental yang kuat, jasmani dan rohani yang sehat, akan menghasilkan individu tangguh. Oleh karena itu, dalam mendukung persiapan raga dibutuhkan latihan olahraga rutin menjelang pendakian.
3. Persiapan Perlengkapan
Persiapan perlengkapan merupakan sampul dari persiapan jiwa dan raga. Tanpa adanya persiapan perlengkapan ini, para pendaki dijamin ngga bisa bertahan melebihi daya batasnya. Persiapan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu persiapan perlengkapan pribadi dan kelompok. Berikut daftar perlengkapannya:
a.     Perlengkapan Pribadi: carrier/daypack, jaket gunung, sleeping bag, baju ganti (secukupnya), sarung tangan, ponco/jas ujan, obat pribadi, kaos kaki, sepatu gunung, masker/buff, headlamp/senter, matras, logistik pribadi, trekking pole, dan gaiter.
b.     Perlengkapan Kelompok: tenda camping/dome, flysheet, nesting, kompor, dan logistik kelompok.

Demikian persiapan yang secara pribadi saya publish, semoga bisa bermanfaat dan tentunya menambah wawasan bagi pembaca. Terima kasih.

REFERENSI: