Per Ardua Ad Astra

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Friday, December 16, 2016

Semiloka dan Kongres di Jember


Semiloka dan Kongres merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2016 tanggal 28 November sampai 3 Desember 2016. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA) yang bekerjasama dengan The Asia Foundation dan Kemenko PMK di Kabupaten Jember tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 November sampai 1 Desember 2016 dan bertempat di Auditorium IKIP PGRI Jember yang beralamat di jalan Jawa No.10 Jember.
Bersamaan dengan peringatan HDI, kegiatan tersebut diagendakan guna menindaklanjuti Undang-undang No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang disahkan secara nasional pada bulan Juni 2016.  Alasan pemilihan tempat di Kabupaten Jember adalah adanya kesenjangan antara komunitas atau organisasi penyandang disabilitas dan pemerintah kabupaten terkait pelayanan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Oleh karena itu, peserta yang dilibatkan dari berbagai kalangan mulai dari penyandang disabilitas, organisasi atau komunitas, mahasiswa, tenaga kependidikan, pembuat kebijakan, dan perwakilan dari kedinasan kabupaten.
Pada hari pertama, semiloka diisi oleh narasumber dari organisasi atau komunitas yang bergerak dibidang disabilitas, yaitu dari Abdul Sakur DMI Surabaya, JBFT (Jakarta Barriers Free Tourism), Sholeh Muhdlor SAPDA, PLJ-JBI Jakarta, WKCP Yogyakarta, Sigab, Tokoh Perempuan Disabilitas, Young Voice Indonesia, Portadin, Kerjabilitas, dan Asrorul Mais dari IKIP PGRI Jember. Setiap narasumber diberikan kesempatan untuk menceritakan visi-misi organisasi atau komunitasnya, cara mencapainya, program kerjanya, keterlibatan orang luar, dan hasil atau output yang sudah dicapainya dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Pada hari kedua, narasumber yang mengisi semiloka yaitu Bupati Jember, BAPPENAS (Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial), Kementerian Sosial RI, Kementerian Desa, SAPDA, Yayasan Bahtera (Sumba), advokasi identitas legal bagi kelompok rentan (Lakpesdam NU), Perbaikan layanan sebagai bagian dari pemenuhan hak warga / kelompok rentan (IKA), Perjuangan Menghapus stigma dan menghadirkan penerimaan sosial bagi kelompok rentan (SAMIN), Pemberdayaan ekonomi kelompok rentan: (Kemitraan). Dan pada hari ketiga yaitu menindaklanjuti hasil dari hari pertama dan kedua dengan membagi peserta menjadi 8 komisi yang membahas 8 sektor kehidupan dasar penyandang disabilitas, yaitu sekor kesehatan, pendidikan, ekonomi, aksesibilitas, hukum, sosial, perumahan, dan … hasil dari siding komisi tersebut nantinya dirumuskan bersama dan dipresentasikan serta dijadikan naskah deklarasi kongres disabilitas yang dibacakan secara bersama dari perwakilan disabilitas, organisasi masyarakat sipil dan pembuat kebijakan untuk menyuarakan gerakan  inklusi sosial.
Adapun hasil naskah deklarasi dari gerakan bersama Indonesia inklusif di atas adalah sebagai berikut:
1.  Latar Belakang Konggres (Cerita tentang KOnggres)
2.  Menyatakan dan menyerukan hal hal sebagai berikut:
-          Percepatan implementasi UU no 8 tahun 2016 di tingkat pusat dan daerah
-          Harmonisasi peraturan perundang undangan sesuai dengan UU no 8 tahun 2016
-          Penguatan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas baik sebagai tenaga kerja maupun pelaku ekonomi mandiri 
-          Penyediaan/terwujudnya Layanan kesehatan yang aksesibel dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan keragaman penyandang disabilitas
-          Penguatan system basis data penyandang disabilitas yang akurat mulai dari tingkat desa/kelurahan
-          Mewujudkan dan mengembangkan inovasi teknologi informasi yang aksesibel bagi penyandang disabilitas
-          Pengelolaan dan Pengembangan system, moda, sarana dan prasarana transportasi public dan transportasi pribadi yang aksesibel bagi penyandang disabilitas.
-          Merealisasikan kemudahan untuk mendapatkan dan atau memiliki tempat tinggal yang aksesibel bagi penyandang disabilitas
-          Percepatan penyelenggaraan system pendidikan inklusif dari tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi

-          Terjamin dan terlindunginya seluruh hak penyandang disabilitas melalui penegakan hukum yang adil dan setara