Dalam
memperingati World Cerebral Palsy Day
yang diperingati pada minggu ke-tiga bulan September setiap tahun, WKCP sebagai
salah satu komunitas yang peduli dengan serebral palsi di daerah Yogyakarta menyelenggarakan
kegiatan Hari Serebral Palsi Sedunia. Kegiatan tersebut didukung oleh manajemen
Jogja City Mall, Komunitas-komunitas Disabilitas Yogyakarta, dan Relawan dari UNY,
ISI, UII, UIN, UGM. Rangkaian kegiatan Hari Serebral Palsi dikemas dalam dua
kegiatan yang berbeda, yaitu pembagian stiker dan leaflet dan puncak peringatan
Hari Serebral Palsi Sedunia.
Kegiatan
pertama, pembagian stiker dan leaflet berlangsung pada tanggal 16 Oktober 2016.
Kegiatan tersebut dilakukan di sepanjang jalan Malioboro. Pengurus dan Relawan WKCP
membagikan stiker dan leaflet kepada orang-orang yang dilewatinya dengan cara
berjalan kaki menyusuri jalan Malioboro. Dari kegiatan tersebut diharapkan masyarakat
umum dapat lebih mengetahui pengertian mengenai Anak Berkebutuhan Khusus,
terutama Serebral Palsi. Selain itu, ada publikasi mengenai puncak acara puncak
peringatan Hari Serebral Palsi Sedunia, sehingga masyarakat dapat mengisi waktu
luangnya untuk mengikuti acara puncak tersebut.
Mini talkshow bersama dr. Anung |
Kegiatan
kedua yaitu acara puncak peringatan Hari Serebral Palsi Sedunia yang
berlangsung pada tanggal 23 Oktober 2016. Bertempat di Upper Ground Jogja City
Mall yang beralamat di Jl. Magelang Km 6 No.18 Sinduadi Sleman, acara tersebut
menarik banyak perhatian dari pengunjung mall dan tamu undangan yang berjumlah
150 orang dari berbagai instansi seperti instansi kesehatan, instansi
pendidikan, dan komunitas difabel di Yogyakarta. Adapun acara puncaknya yaitu sambutan-sambutan,
mini talkshow, dan launching WKCP
youth. Sambutan ditujukan kepada ketua panitia (Istiqomah), ketua WKCP (Anis
Sri Lestari, S.Pd.), perwakilan Direktur Jogja City Mall, perwakilan Kepala
Dinas Sosial DIY, dan perwakilan Bupati Sleman. Acara dilanjutkan dengan mini
talkshow bersama dr. Anung Budi Satriadi Sp.OT, dokter spesialis bedah ortopedi
pediatrik. Dalam acara tersebut, dr. Anung menjelaskan bahwa keterbatasan
gerakan-gerakan anggota tubuh penyandang cerebral palsy dikarenakan ada
otot-otot yang kaku. Ini bisa dibantu dioptimalkan melalui bedah ortopedi. “Melalui
bedah ortopedi, jaringan-jaringan otot atau tulang dapat diluruskan sehingga
mendekati sempurna dan dapat mengoptimalkan gerakan anggota tubuh penyandang
serebral palsi”, imbuhnya. Hal tersebut diamini oleh moderator mini talkshow, Dr.
Bambang Trisnowiyanto S.Pd, SKM, M.Or yang juga berprofesi sebagai Dosen
Fisioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta, bahwa penyandang serebral
palsi juga memiliki potensi yang mampu di kembangkan seperti anak normal.
Launching WKCP Youth bersama Ketua WKCP (Kiri-kanan) Rohmad, Safrina, Isti, Andika, dan Ibu Anis |
Setelah
mini talkshow, acara pada hari kedua dilanjutkan dengan launching WKCP Youth yang digawangi oleh Safrina Rovasita, Rohmad,
Isti, dan Andika. Dalam launching-nya,
mereka menjelaskan bahwa WKCP Youth merupakan wadah bagi penyandang disabilitas
untuk mandiri. Dengan adanya WKCP Youth, penyandang serebral palsi yang sudah
menginjak remaja dapat bergabung dan berbagi pengalamannya. Selain itu, dengan
adanya kegiatan tersebut, secara tidak langsung penyandang serebral palsi juga
dapat bersosialisasi dan meningkatkan rasa percaya diri sehingga kemampuan yang
dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dapat terlatih dengan baik.
Antusias para tamu undangan dan pengunjung mall dalam mini talkshow bersama dr. Anung |
Dengan
rampungnya serangkaian acara yang ditujukan untuk memperingati hari serebral
palsi sedunia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat umum,
hal tersebut juga dapat berimplikasi pada layanan penyandang cerebral palsi
dari segi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas yang aksesibel bagi penyandang
serebral palsi di tempat umum.