Penampilan Dua Komposisi Musik, hasil belajar peserta Maestro Ismet. |
Belajar Bersama Maestro (BBM) 2016
merupakan salah satu dari program kerja Bapak Anies Baswedan. Tahun ini
merupakan tahun kedua dalam penyelenggaraan BBM 2016, yang sebelumnya
diselenggarakan di Bandung. Peserta BBM 2016 merupakan para pelajar SMA/SMK
sederajat dari seluruh penjuru Indonesia. Penjaringan peserta dilakukan secara
nasional melalui website Belajar Bersama Maestro yang terhubung dengan website
resmi Kementerian. Pendaftaran BBM 2016 dibuka pada tanggal 20 April hingga 15
Juni 2016. Para pelajar yang mendaftar tercatat 605 pelajar dari seluruh daerah
di Indonesia. Akan tetapi, peserta BBM yang ditargetkan dan lulus seleksi yaitu
sejumlah 150 pelajar dari 25 provinsi di Indonesia.
Program BBM 2016 melibatkan 10 maestro
dengan berbagai latar belakang seni yang berbeda-beda yang tersebar di 8
provinsi di Indonesia. Maestro-maestro seni Indonesia yang terlibat antara lain
Tom Ibnur dari Jambi (Maestro Seni Melayu), Temu Misti dari Banyuwangi (Maestro
Tari Gandrung), Ni Ketut Arini dari Bali (Maestro Tari Bali), Nano Riantiarno
dari Jakarta (Maestro Teater Modern dari Teater Koma), Sirajul Huda dari
Kalimantan Selatan (Maestro Teater Tradisi Mamanda), Sundari Soekotjo dari
Jakarta (Maestro Musik Keroncong), Ismet Ruchimat dari Bandung (Maestro Seni
Musik Etnik Samba Sunda), Amaq Raya dari Lombok (Maestro Seni Musik Tradisi
Gendang Beleq), Putu Sutawijaya dari Yogyakarta (Maestro Seni Rupa), dan I Made
Sidia dari Bali (Maestro Seni Multi Media yang dikenal dengan pertunjukan
wayang listrik). Tiap maestro mengasuh dan mengajar 15 pelajar yang datang dari
berbagai daerah dengan latar belakang yang sangat berbeda dengan lokasi para
maestro berada. Selama 10 hari, para pelajar tersebut menimba ilmu, pengalaman,
dan pelajaran-pelajaran kehidupan dari para maestro yang tidak mungkin
didapatkan di bangku sekolahnya. Selama itu pula, mereka belajar mandiri dan
berkreasi bersama para maestro.
Penampilan Wayang Tek Tok, hasil belajar peserta Maestro Made Sidia. |
Hasil dari proses pembelajaran para
pelajar dengan maestronya ditampilkan pada hari Jumat (29/07/2016) mulai pukul
19.30 WIB di Tempat Kebudayaan Koesnadi Hardjo Soemantri, Komplek Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Dengan tema “Pergelaran dan Pameran Hasil Kegiatan
Belajar Bersama Maestro”, para pelajar dari Maestro Amaq Raya menampilkan
Kendang Beleq, para pelajar dari Maestro Ni Ketut Arini menampilkan Tari Satmya
Rupa, para pelajar dari Maestro Tom Ibnur menampilkan Tari Cinde dan Tari
Zapin, para pelajar dari Maestro Sirajul Huda Teater Mamanda, para pelajar dari
Maestro Ismet menampilkan Dua Komposisi Musik, para pelajar dari Maestro Temu
Misti menampilkan Tari Gandrung Podo Nonton, para pelajar dari Maestro Sundari
Soekotjo menampilkan Lagu Keroncong, para pelajar dari Maestro Nano Riantiarno
menampilkan Teater Doea Dara, para pelajar dari Maestro Made Sidia menampilkan
Wayang Tek Tok, dan para pelajar dari Maestro Putu Sutawijaya memamerkan hasil
lukisan seni rupanya. Penutupan acara tersebut ditandai dengan pelepasan tanda
peserta BBM 2016 sekaligus penyerahan sertifikat dan penyerahan plakat ke 10
maestro. Selain itu, Ibu Prof. Endang juga memebrikan pesan kepada seluruh
pelajar yang menjadi peserta BBM 2016, “apapun yang kalian dapatkan dari
maestro, tolong dijadikan kenangan indah yang bisa ditularkan ke teman-teman
kalian bahwa seni tradisional Indonesia tidak hanya mempelajari keindahan
tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa kalian bawa ke
dalam kehidupan”.
Pameran hasil belajar peserta Maestro Putu Sutawijaya. |
0 comments:
Post a Comment