Per Ardua Ad Astra

Sunday, July 31, 2016

BELAJAR BERSAMA MAESTRO 2016

Penampilan Dua Komposisi Musik, hasil belajar peserta
Maestro Ismet.
Belajar Bersama Maestro (BBM) 2016 merupakan salah satu dari program kerja Bapak Anies Baswedan. Tahun ini merupakan tahun kedua dalam penyelenggaraan BBM 2016, yang sebelumnya diselenggarakan di Bandung. Peserta BBM 2016 merupakan para pelajar SMA/SMK sederajat dari seluruh penjuru Indonesia. Penjaringan peserta dilakukan secara nasional melalui website Belajar Bersama Maestro yang terhubung dengan website resmi Kementerian. Pendaftaran BBM 2016 dibuka pada tanggal 20 April hingga 15 Juni 2016. Para pelajar yang mendaftar tercatat 605 pelajar dari seluruh daerah di Indonesia. Akan tetapi, peserta BBM yang ditargetkan dan lulus seleksi yaitu sejumlah 150 pelajar dari 25 provinsi di Indonesia.

Program BBM 2016 melibatkan 10 maestro dengan berbagai latar belakang seni yang berbeda-beda yang tersebar di 8 provinsi di Indonesia. Maestro-maestro seni Indonesia yang terlibat antara lain Tom Ibnur dari Jambi (Maestro Seni Melayu), Temu Misti dari Banyuwangi (Maestro Tari Gandrung), Ni Ketut Arini dari Bali (Maestro Tari Bali), Nano Riantiarno dari Jakarta (Maestro Teater Modern dari Teater Koma), Sirajul Huda dari Kalimantan Selatan (Maestro Teater Tradisi Mamanda), Sundari Soekotjo dari Jakarta (Maestro Musik Keroncong), Ismet Ruchimat dari Bandung (Maestro Seni Musik Etnik Samba Sunda), Amaq Raya dari Lombok (Maestro Seni Musik Tradisi Gendang Beleq), Putu Sutawijaya dari Yogyakarta (Maestro Seni Rupa), dan I Made Sidia dari Bali (Maestro Seni Multi Media yang dikenal dengan pertunjukan wayang listrik). Tiap maestro mengasuh dan mengajar 15 pelajar yang datang dari berbagai daerah dengan latar belakang yang sangat berbeda dengan lokasi para maestro berada. Selama 10 hari, para pelajar tersebut menimba ilmu, pengalaman, dan pelajaran-pelajaran kehidupan dari para maestro yang tidak mungkin didapatkan di bangku sekolahnya. Selama itu pula, mereka belajar mandiri dan berkreasi bersama para maestro.

Penampilan Wayang Tek Tok, hasil belajar peserta
Maestro Made Sidia.
Hasil dari proses pembelajaran para pelajar dengan maestronya ditampilkan pada hari Jumat (29/07/2016) mulai pukul 19.30 WIB di Tempat Kebudayaan Koesnadi Hardjo Soemantri, Komplek Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dengan tema “Pergelaran dan Pameran Hasil Kegiatan Belajar Bersama Maestro”, para pelajar dari Maestro Amaq Raya menampilkan Kendang Beleq, para pelajar dari Maestro Ni Ketut Arini menampilkan Tari Satmya Rupa, para pelajar dari Maestro Tom Ibnur menampilkan Tari Cinde dan Tari Zapin, para pelajar dari Maestro Sirajul Huda Teater Mamanda, para pelajar dari Maestro Ismet menampilkan Dua Komposisi Musik, para pelajar dari Maestro Temu Misti menampilkan Tari Gandrung Podo Nonton, para pelajar dari Maestro Sundari Soekotjo menampilkan Lagu Keroncong, para pelajar dari Maestro Nano Riantiarno menampilkan Teater Doea Dara, para pelajar dari Maestro Made Sidia menampilkan Wayang Tek Tok, dan para pelajar dari Maestro Putu Sutawijaya memamerkan hasil lukisan seni rupanya. Penutupan acara tersebut ditandai dengan pelepasan tanda peserta BBM 2016 sekaligus penyerahan sertifikat dan penyerahan plakat ke 10 maestro. Selain itu, Ibu Prof. Endang juga memebrikan pesan kepada seluruh pelajar yang menjadi peserta BBM 2016, “apapun yang kalian dapatkan dari maestro, tolong dijadikan kenangan indah yang bisa ditularkan ke teman-teman kalian bahwa seni tradisional Indonesia tidak hanya mempelajari keindahan tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa kalian bawa ke dalam kehidupan”.

Pameran hasil belajar peserta Maestro Putu Sutawijaya.

0 comments:

Post a Comment