Per Ardua Ad Astra

Sunday, January 17, 2016

Diskusi Bulanan WKCP : Januari 2016

Semua elemen foto bersama.
Diskusi bulanan merupakan agenda yang rutin dilaksanakan oleh WKCP, biasanya melibatkan peserta dan narasumber yang dibungkus dalam tema-tema tertentu. Diskusi bulanan kali ini cukup spesial dan tidak seperti biasanya. Diskusi bulan Januari tersebut terlaksana di Serambi Keraton dengan tema “Berbagi Pengalaman” dan disambut oleh kerabat dari Gubernur yang sekaligus sebagai Raja, tidak hanya itu, narasumber yang sambalado asli didatangkan dari Australia, yaitu Mrs. Michelle, Mrs. Cathy Little, dan Mr. David Evans (dari The University of Sydney) serta dibersamai oleh Bu Elga Andriana (Mahasiswa S3 The University of Sydney asal Indonesia). Dalam diskusi ini, para peserta dari anggota WKCP dan non-anggota WKCP lebih aktif untuk berbagi pengalaman dan studi kasus, sedangkan Tim Sydney memberikan berbagai pengalaman dalam menangani kasus-kasus yang relevan, tidak hanya hanya itu, Mrs. Michelle sebagai terapis dari Faculty of Medical juga sedikit mempraktekan bagaimana melakukan terapi fisik pada anak Cerebral Palsy. Antusias pesertanya sangat tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari kehadiran yang melebihi kuota yang berpengaruh pada habisnya makanan kecil yang disediakan. Peserta memang tidak dibatasi dari internal WKCP, namun juga melibatkan beberapa eksternal WKCP dari perwakilan LSM sekitar, perwakilan dari beberapa perguruan tinggi, dan beberapa aktivis difabel, hal tersebut tidak lain adalah pemerluasan jaringan dan wawasan mengenai komunitas inklusif yang lebih sensitif terhadap isu-isu terbaru tentang anak berkebutuhan khusus.
Salah satu peserta juga menanyakan terkait terapi bagi anaknya yang bingung memilih terapi apa yang tepat dilakukan, dan respon dari Tim Sydney adalah semua terapi dilakukan dengan tujuan tertentu dan terapi yang satu dengan yang lain saling mempunyai keterikatan dan keterpaduan dalam menunjang perkembangan maksimal, jadi untuk pemilihan terapi yang tepat adalah segera dikonsultasikan dengan pihak-pihak yang terkait seperti terapis, dokter, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan tujuan terapi tersebut.

Diskusi yang terlaksana dalam waktu singkat tersebut, sekitar 3-4 jam, memang terasa kurang memuaskan bagi peserta, terlebih lagi untuk berbagi pengalaman yang sangat kompleks dan individual yang memang mempunyai karakteristik berbeda satu sama lain. Agenda tersebut ditutup dengan hiburan, pemberian kenang-kenangan, dan dokumentasi. 
Pengurus dan relawan foto bersama pembicara.

0 comments:

Post a Comment