Mensyukuri atas ciptaan Tuhan yang beranekaragam.. |
Ragunan
sebagai salah satu kebun binatang yang memberikan fasilitas komplit bagi semua
orang yang ingin belajar sekaligus rekreasi merupakan wahana yang cocok bagi
siswa SD yang cara berpikirnya masih bersifat operasional konkret, dimana semua
hal yang mereka pelajari akan lebih bermakna jika disajikan dengan pengalaman
langsung. Jadi, buat para orang tua hendaknya banyak referensi terkait dengan
perkembangan (psikis) dan pertumbuhan (fisik) untuk si buah hati, lebih baik
juga dipersiapkan pada saat pra kehamilan, ada banyak hal yang perlu diketahui
untuk mendukung si buah hati tumbuh optimal, semuanya mudah dipelajari dan
jadikan keluarga yang sehat jasmani dan rohani.
Foto di depan Pusat Primata. |
Kembali
ke cerita Ragunan, saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Ragunan di
tahun 2015, tepatnya tanggal 25 November. Sudah hampir 4 tahun dari kunjungan
saya ke Ragunan pada bulan Januari 2011, yang merupakan masa akhir kontrak saya
dengan PT. YIMM di daerah Pulogadung. Serasa nostalgia, yang dulunya pekerja
pabrik yang sering menghabiskan waktu weekend
dengan jelajah Jakarta, sekarang sebagai mahasiswa yang dulu pernah
diimpikannyaa. Betapa bersyukurnya saya atas rencana Tuhan tersebut. Yah,
liburan kali bukanlah waktu untuk menghabiskan weekend layaknya pas jadi
pekerja pabrik, melainkan memang ada agenda symposium pendidikan di Universitas
Paramadina, Jakarta, yang kebetulan bersama teman-teman dari UNY, yaitu Rifaldy
Fajar dan A. Budiyanto. Dengan modal nyali dan mumpung berada di Jakarta, kami
tidak melewatkan agenda untuk berjalan-jalan yang bernuansa tenang dan natural,
yaitu Ragunan. Dengan akses transportasi Trans Jakarta yang super padat, setiap
penumpang dikenakan charge Rp.
3.500,- untuk satu kali jalan, biaya masuk Ragunan masih Rp. 4.000,- per orang,
dan biaya masuk ke Pusat Primata Rp. 7.000,- per orang.
sedikit berubah.. |
Sedikit
bicara sekilas mengenai bangunan di Ragunan, saya rasa banyak bangunan baru
yang didirikan, yang dulunya jalan tanah biasa, sekarang sudah banyak di-paving dan diaspal yang menurut saya
mengurangi nilai naturalnya, terutama bangunan untuk tempat makan dan tempat
penjualan barang, tetapi ada nilai positifnya juga yaitu untuk orang-orang yang
mengalami gangguan fisik lebih mudah mengakses jalan tersebut dengan pendampingan
tentunya. Apapun yang dilakukan oleh pihak pengelola saya yakin untuk kepuasan
pengunjung, namun perlu digaris-bawahi bahwa Ragunan tidak hanya sekedar tempat
rekreasi tetapi juga rumah para fauna dan flora yang secara alami perlu kita
jaga keasriannya.
0 comments:
Post a Comment