Sabtu (19/09/2015), merupakan hari yang spesial bagi
siswa SLB A Yaketunis - yaitu siswa yang mengalami hambatan penglihatan dari
salah satu sekolah khusus bagi siswa tunanetra di Yogyakarta - untuk memulai
aktivitas di luar rumah. Dalam menindaklanjuti kegiatan ekstra-kurikuler
pramuka, SLB yang berada dibawah Yayasan Yaketunis tersebut mempunyai agenda
Perkemahan Sabtu-Minggu atau yang sering disingkat Persami. Kegiatan ini
dilaksanakan di Bumi Perkemahan Payaman, Sedayu, Bantul selama 2 hari yaitu
hari sabtu dan minggu, tanggal 19 dan 20 September 2015. Dalam pelaksanaannya,
sebanyak 34 siswa yang menjadi peserta tidak hanya dari siswa SLB A Yaketunis,
tetapi ada beberapa siswa dari MTs Yaketunis, semua peserta terbagi menjadi 5 regu
yaitu 2 regu putri (regu bunga dahlia dan bunga sepatu) dan 3 regu putra (regu
burung rajawali, regu burung merpati, dan regu burung garuda), dengan tiap regu
terdiri dari 6 sampai 8 orang. Selain itu, guru dan karyawan dari SLB juga
turut serta mendampingi siswa selama 2 hari, begitu juga dengan Pemandu Pramuka
dan mahasiswa PPL UNY yang berkontribusi aktif selama kegiatan berlangsung.
Adapun acara yang dilakukan yaitu upacara, outbond, mini games, dan api unggun, serta pembagian hadiah bagi regu. Upacara
dilakukan 2 kali, yaitu upacara pembuka oleh Kepala Sekolah MTs Yaketunis dan
upacara penutup oleh Pembina Pramuka. Setelah upacara pembuka, siswa segera
mendirikan tenda dengan didampingi oleh guru/karyawan dan mahasiswa. Mini games merupakan kegiatan pembuka di
lapangan sekaligus menghabiskan waktu sore, siswa dibagi menjadi kelompok kecil
dan bermain mini games yang terbagi
menjadi 4 pos. Setelah bersih diri, istirahat, sholat, dan makan, malam pun
tiba, siswa segera berkumpul dan melingkar di lapangan untuk menyanyi dan
menghangatkan diri di sekitar api unggul, tidak hanya itu, ada beberapa siswa
yang tampil menunjukkan bakatnya di tengah malam, seperti membaca puisi dan
rebana, tentunya hal tersebut semakin asyik dan menyenangkan. Pada hari Minggu,
Outbond menjadi kegiatan penutup di
lapangan, siswa yang terbagi menjadi 5 grup menyusuri daerah sekitar Bumi
Perkemahan, selama perjalanannya siswa harus melewati 6 pos, yaitu pos sandi
morse, pos indera perabaan dan penciuman, pos menyanyikan lagu nasional dan
daerah, pos yel-yel, pos dasa dharma, dan pos tali-temali. Semua rangkaian
agenda tersebut memberikan pengalaman dan ilmu yang baik bagi siswa tunanetra,
seperti kerjasama, toleransi, interaksi sosial, orientasi mobilitas, dan rasa
percaya diri.