Per Ardua Ad Astra

Wednesday, June 17, 2015

Sekilas Tentang TORCH

TORCH terdiri dari Toxoplasmosis, Other (Syphilis), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan  Herpes Simplex Virus (HSV). Toxoplasmosis disebabkan oleh protozoa – toxoplasma gondii, kucing merupakan host utama bagi protozoa tersebut dengan penyebaran melalui feses kucing yang mengontaminasi secara langsung/kontak, daging, dan produk sayur. Toxoplasmosis pada kehamilan dapat menyebabkan infeksi janin kongenital dan janin mengalami kerusakan organ/struktur, seperti hidrosefalus, korioretinitis, dan klasifikasi serebralis. Syphilis merupakan penyakit infeksi dengan penularan melalui kontak seksual. Rubella atau German measles merupakan suatu penyakit virus yang umum pada anak dan dewasa muda, ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening servical, suboccipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari, virus rubella dapat menular melalui udara dan berbahaya bagi ibu yang sedang hamil pada trimester awal pembentukan otak janin, apabila ibu hamil terkena rubella maka perkembangan otak janin akan mengalami gangguan yang dapat beresiko anak mengalami kebutuhan khusus, Cytomegalovirus (CMV) merupakan infeksi kongenital yang paling banyak ditemukan, transmisinya dapat terjadi pada infeksi aktif atau reaktivasi virus dan kontak dengan air ludah, dan  Herpes Simplex Virus (HSV) dapat ditularkan saat proses persalinan, apabila ibu hamil mempunyai HSV maka dianjurkan untuk melakukan persalinan secara sesar, jika tidak maka janin yang terkena HSV akan mengalami kebutaan, ketulian, dan atau terkena penyakit kulit. Berikut adalah life cycle dari toksoplasmosis;


Tindakan preventif penyakit TORCH dapat dilakukan dengan vaksinasi/imunisasi, pemeriksaan TORCH sebelum dan sesudah hamil, sosialisasi dan edukasi mengenai TORCH, konsumsi makanan matang, menjaga sanitasi lingkungan dengan baik, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Prinsip dalam tahap tumbuh kembang anak adalah ASUH – ASIH – ASAH. Tahapan tumbuh kembang anak mencakup aspek prenatal, postnatal, anak, dan remaja. Berikut adalah gambar tahap perkembangan anak;


Panduan skrining perkembangan untuk orang tua yaitu melalui KMS untuk memonitoring berat badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya. Selain itu, orang tua juga bisa menggunakan skrining perkembangan dengan tools sederhana seperti KKA, milestone, perkembangan anak di KMS, tes APGAR, Denver/DDST, dan DSM. Berikut adalah gambar Denver II dan petunjuk pelaksanaannya;


Kapan dan bilamana anak membutuhkan terapi/rehabilitasi
1)      Bilamana muncul manifestasi klinis atau ada riwayat jelas muncul jelas berdasarkan kondisi ibu/riwayat kehamilan dan persalinan.
2)      Tindakan rehabilitasi medic diperlukan sejak dini ditemukannya kelainan perkembangan.
3)      Tidak disarankan terapi untuk preventif.

0 comments:

Post a Comment