TORCH
terdiri dari Toxoplasmosis, Other (Syphilis), Rubella, Cytomegalovirus (CMV),
dan Herpes Simplex Virus (HSV).
Toxoplasmosis disebabkan oleh protozoa – toxoplasma gondii, kucing merupakan
host utama bagi protozoa tersebut dengan penyebaran melalui feses kucing yang
mengontaminasi secara langsung/kontak, daging, dan produk sayur. Toxoplasmosis
pada kehamilan dapat menyebabkan infeksi janin kongenital dan janin mengalami
kerusakan organ/struktur, seperti hidrosefalus, korioretinitis, dan klasifikasi
serebralis. Syphilis merupakan penyakit infeksi dengan penularan melalui kontak
seksual. Rubella atau German measles
merupakan suatu penyakit virus yang umum pada anak dan dewasa muda, ditandai
dengan pembesaran kelenjar getah bening servical,
suboccipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari, virus rubella
dapat menular melalui udara dan berbahaya bagi ibu yang sedang hamil pada
trimester awal pembentukan otak janin, apabila ibu hamil terkena rubella maka perkembangan
otak janin akan mengalami gangguan yang dapat beresiko anak mengalami kebutuhan
khusus, Cytomegalovirus (CMV) merupakan infeksi kongenital yang paling banyak
ditemukan, transmisinya dapat terjadi pada infeksi aktif atau reaktivasi virus
dan kontak dengan air ludah, dan Herpes
Simplex Virus (HSV) dapat ditularkan saat proses persalinan, apabila ibu hamil
mempunyai HSV maka dianjurkan untuk melakukan persalinan secara sesar, jika
tidak maka janin yang terkena HSV akan mengalami kebutaan, ketulian, dan atau
terkena penyakit kulit. Berikut adalah life
cycle dari toksoplasmosis;
Tindakan
preventif penyakit TORCH dapat dilakukan dengan vaksinasi/imunisasi,
pemeriksaan TORCH sebelum dan sesudah hamil, sosialisasi dan edukasi mengenai
TORCH, konsumsi makanan matang, menjaga sanitasi lingkungan dengan baik, dan
mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Prinsip
dalam tahap tumbuh kembang anak adalah ASUH – ASIH – ASAH. Tahapan tumbuh
kembang anak mencakup aspek prenatal, postnatal, anak, dan remaja. Berikut
adalah gambar tahap perkembangan anak;
Panduan
skrining perkembangan untuk orang tua yaitu melalui KMS untuk memonitoring
berat badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya. Selain
itu, orang tua juga bisa menggunakan skrining perkembangan dengan tools sederhana seperti KKA, milestone,
perkembangan anak di KMS, tes APGAR, Denver/DDST, dan DSM. Berikut adalah
gambar Denver II dan petunjuk pelaksanaannya;
Kapan
dan bilamana anak membutuhkan terapi/rehabilitasi
1)
Bilamana
muncul manifestasi klinis atau ada riwayat jelas muncul jelas berdasarkan kondisi
ibu/riwayat kehamilan dan persalinan.
2)
Tindakan
rehabilitasi medic diperlukan sejak dini ditemukannya kelainan perkembangan.
3)
Tidak
disarankan terapi untuk preventif.
0 comments:
Post a Comment