Sesi foto pasca acara sosialisasi di SD Negeri 1 Kutosari |
Rumah
Inklusif merupakan komunitas yang bergerak dibidang sosial dengan sasaran
difabel dan komunitas ini masih berumur jagung yaitu baru berusia 1 tahun. Dalam
rangka sosialisasi mengenai difabel yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 6
Juni 2015 di SD Negeri 1 Kutosari, Bu Minuk selaku humas dari acara tersebut
telah menghubungi Ibu Sukinah sebagai pemateri, tetapi karena konfirmasi yang
belum pasti, akhirnya Adi Suseno dan Krisna Angel yang masih berstatus mahasiwa
Pendidikan Luar Biasa dan berasal dari daerah Kebumen, dimintai tolong untuk
memaparkan materi Pendidikan Luar Biasa, konsep Cerebral Palsy (CP), dan program dari komunitas Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP), dengan catatan
apabila Ibu Sukinah tidak bisa hadir. Kebetulan Adi dan Angel adalah volunteer WKCP.
Singkat cerita,
akhirnya Ibu Sukinah konfirmasi terkait kehadirannya pada hari Minggu, yang
sebelumnya Adi dan Angel sudah melakukan persiapan presentasi terkait materi
masing-masing yaitu Adi yang mendapat bagian materi Pengantar Pendidikan Luar
Biasa yang mencakup pengertian ABK, prevalensi ABK, klasifikasi dan
karakteristik ABK, layanan dan kebutuhan ABK, penyebab terjadinya ABK, serta
pencegahan dan rehabilitasi. Sedangkan Angel mendapat bagian menjelaskan konsep
Cerebral Palsy agar lebih spesifik,
kemudian sharing mengenai komunitas WKCP oleh Angel dan Adi. Walaupun
materi kami belum sempat disampaikan, kami lebih siap belajar untuk menjadi
pembicara yang professional.
Acara tersebut
diisi ceramah oleh Ibu Sukinah mengenai kesadaran ABK yang mencakup pola asuh,
layanan, kebutuhan, dan sebagainya, yang dilanjutkan dengan tanya-jawab dan sharing pengalaman peserta. Hasil dari
acara tersebut antara lain, kesadaran masyarakat yang masih minim mengenai ABK,
layanan akademik dan non-akademik yang masih terbatas di Kebumen, serta
penegakan diagnosis ABK yang perlu didukung oleh tim Ahli seperti dokter,
psikolog, pendidik, dan sebagainya belum terfasilitasi dengan baik. Hal tersebut
tentunya menjadi PR tersendiri, terutama bagi kami – mahasiswa PLB – dalam mengedukasi
masyarakat secara luar agar meminimalisir kesenjangan antara hak untuk difabel
dengan hak untuk non-difabel.
#salam_inklusif #kebumen #adisuseno #pendidikan_luar_biasa
0 comments:
Post a Comment