Per Ardua Ad Astra

Wednesday, June 10, 2015

Monitoring dan Evaluasi Eksternal PKM

Tim PKM Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari kiri ke kanan yaitu
Yeni Irma, Nana Indri, Adi Suseno, Asep Irpan, dan Rifaldy Fajar.
Assalamualaikum wr.wb., kepada yang terhormat Drs. M. Alfian Mizar, M.P. selaku reviewer monev eksternal PKM 2015 Perkenalkan kami dari Tim PKM Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta yang beranggotakan, saya Adi Suseno (tengah) mahasiswa Pendidikan Luar Biasa 2012 dan rekan saya Yeni Irma Normawati (kelima dari kanan) mahasiswa Pendidikan Luar Biasa 2012, Asep Irpan Nugraha (kedua dari kanan) mahasiswa Teknologi Pendidikan 2013, Rifaldy Fajar (pertama dari kanan) mahasiswa Matematika 2014, dan Nana Indri Kurniastuti (keempat dari kanan) mahasiswa Matematika 2014, akan mempresentasikan laporan kemajuan kegiatan PKM kami yang berjudul “Sosialisasi dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pengembangan Bahan Ajar bagi Guru-guru di SLB Puspa Melati, Tepus, Gunungkidul”, dengan dosen pembimbing Ibu Sukinah, M.Pd. - - inilah cuplikan pembukaan pada saat monev eksternal dari dikti di Auditorium UNY, Rabu, 10 Juni 2015.
Pada akhir tahun 2014, berdasarkan kesenjangan antara harapan dan realita di lapangan, kami mencoba untuk merancang solusi dengan kegiatan sosialisasi dan pendampingan yang dituangkan dalam proposal PKM. Dan pada awal 2015, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2015, proposal kami diterima dan didanai oleh dikti dengan jumlah dana Rp. 8.910.000,00. Pastinya bersyukur dan bangga akan hal tersebut, tetapi PR kita adalah melakukan realisasi dari proposal kami. Adapun tahapan yang lakukan yaitu: pra pelaksanaan, pelaksanaan, pasca pelaksanaan, dan keberlanjutan pelaksanaan.
Adapun kegiatan dalam tahap pra pelaksanaan yaitu diskusi rutin tim, bimbingan ke dosen pembimbing, dan perijinan-observasi-kunjungan ke SLB Puspa Melati. Hal tersebut bertujuan untuk merancang matriks kegiatan PKM, metode pelaksanaan, mencari informasi dan data terkait kuantitas dan kualitas pendidik dan peserta didik, pelaksanaan KBM di SLB, koordinasi dan silaturahmi dengan pihak SLB, dan bimbingan untuk mendapatkan motivasi, saran, dan kritik. Tahap pelaksanaan meliputi sosialisasi, workshop, dan pendampingan, sosialisasi dan workshop dengan metode ceramah, diskusi dan praktek yang berlangsung pada hari Minggu, 19 April 2015 dengan jumlah 32 peserta yang terdiri dari guru dan karyawan SLB, serta perwakilan dari Yayasan Puspa Melati. Adapun materi yang disampaikan pada saat sosialisasi dan worshop yaitu konsep anak tunagrahita oleh tim PKM (Adi Suseno dan Yeni Irma), pengembangan bahan ajar oleh Ibu Sukinah, dan implementasi pengembangan bahan ajar oleh Pak Maungguh Kasmawan dari SLB Negeri 1 Gunungkidul. Dari kegiatan tersebut, guru dituntut untuk mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kemampuannya. Selanjutnya adalah pendampingan dengan revisi bahan ajar karya guru SLB, konsultasi mengenai bahan ajar, dan pendampingan implementasi bahan ajar pada saat KBM di kelas. Hasilnya adalah ada 7 guru yang sudah mengembangkan bahan ajar modul, poster/brodur, dan video yang mengarah ke materi Activity Daily Living (ADL), kemudian dicek oleh dosen PLB UNY dan dosen TP UNY terkait dengan materi dan media yang akan digunakan. Pendampingan sudah dilakukan dengan tiga periode, hasilnya adalah kemampuan ADL siswa meningkat. Hal tersebut berdasarkan indikator yang dicapai oleh siswa melalui tes performance atau unjuk kerja. Sebelumnya skor rata-rata siswa di kelas hanya mencapai 65 dari skala 100 dan setelah guru mengembangkan bahan ajar skor mengalami peningkatan yaitu menjadi 80 dari skala 100. Oleh karena itu, pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh guru cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan ADL siswa.
Tahap pasca pelaksanaan adalah evaluasi dari kegiatan yang masih berjalan dan testimoni dari guru SLB mengenai kebermanfaatan program PKM. Dalam video testimony guru menjelaskan bahwa adanya pelaksanaan program PKM sangat membantu guru-guru dalam mengembangkan bahan ajar, terutama bagi guru yang mempunyai background pendidikan Non-PLB. Dan untuk menjaga keberlanjutan guru dalam mengembangkan bahan ajar bagi peserta didiknya, kami melakukan kerjasama dengan kepala sekolah SLB Puspa Melati dengan surat keterangan mengenai keberlanjutan program, peran dari kepala sekolah yaitu menjadi pengawas, pendamping, dan konsultan. Adapun evaluasi dari tim PKM adalah adanya pemateri dari pengawas Dinas Pendidikan dan adanya kerjasama untuk program keberlanjutan dari semua pemateri yang bisa mewakili materi dan media dengan pelaksanaan program keberlanjutan selama 1 tahun ke depan.
 Potensi hasil dari kegiatan PKM adalah produk bahan ajar yang dikembangkan guru dapat dimodifikasi kembali untuk siswa berkebutuhan khusus lainnya dengan memperhatikan aspek karakteristik dan kebutuhan siswa. Selain itu, produk bahan ajar juga dapat dijadikan sebagai penelitian oleh guru.

Cukup sekian yang bisa Adi Suseno sampaikan, semoga bermanfaat dan terima kasih. J


Bimbingan ke dosen pembimbing.
Observasi proses KBM.
Pendampingan implementasi bahan ajar
di kelas.
Sosialisasi dan Workshop di SLB
Puspa Melati






0 comments:

Post a Comment