Pada tahun 2013—2014, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diganti dengan kurikulum baru, yang rencananya
mulai diterapkan tahun ajaran baru 2013/2014. Dalam perubahan kurikulum
tersebut, khusus untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) mengalami banyak perubahan
standar isi kurikulum. Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan Juni
2013 ini adalah salah satu target yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan.
Perubahan kurikulum dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah
dan agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Alasan lain dilakukannya perubahan
kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik dan
para guru. Selain itu, banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh
peserta didik, begitu juga dengan guru yang harus mempersiapkan berbagai bahan
ajar yang sesuai dengan temanya terkhusus dalam lingkungan sekolah yang
berbasis siswa atau anak berkebutuhan khusus.
Berdasar pada hal tersebut, tim
pengusul PKM yang terdiri dari Adi Suseno (PLB 2012), Yeni Irma Normawati (PLB
2012), Asep Irpan Nugraha (Teknologi Pendidikan 2013), Rifaldy Fajar
(Matematika 2014) dan Nana Indri (Matematika 2014) yang tergabung dalam
Kelompok PKM Pengabdian Masyarakat dana hibah DIKTI mengadakan program yang
berjudul “Sosialisasi dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pengembangan Bahan Ajar Brosur bagi Guru-guru Anak Tunagrahita Ringan di SLB
Puspa Melati, Tepus, Gunungkidul”. SLB Puspa Melati merupakan salah satu SLB
yang masih menerapkan Kurikulum 2013 di Gunungkidul.
“SLB Puspa Melati, Tepus, Gunungkidul
adalah satu-satunya SLB yang terletak di Kecamatan Tepus. SLB tersebut
merupakan sekolah yang baru berdiri resmi selama kurang lebih dua tahun dengan
tenaga pendidik yang didominasi oleh tenaga pendidik dengan pendidikan terakhir
SMA dan Sarjana Non-PLB. Selain itu, siswanya didominasi oleh siswa yang
termasuk klasifikasi tunangrahita, dimana kemampuan siswa masih bisa
dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, adanya program PKM M diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak sekolah dan siswa,” ujar Adi Suseno.
Dengan pendidikan terakhir tersebut,
maka pengetahuan para tenaga pendidik masih terbatas, sedangkan terkait dengan
pemahaman kurikulum dan pengembangan bahan ajar yang disesuaikan dengan
karakteristik anak perlu dikembangkan dengan lebih baik. Sejauh ini, tim yang
berada dalam bimbingan Sukinah, M.Pd. telah melakukan sosialisasi program dan
pembuatan bahan ajar dengan pembicara Sukinah, M.Pd. mengenai pengembangan
bahan ajar dan Maungguh, S.Pd. mengenai implementasi bahan ajar di SLB Negeri 1
Gunungkidul, serta Adi dan Yeni tentang Siswa Tunagrahita pada Minggu, 19 April
2015 di SLB Puspa Melati Tepus, Gunungkidul.
Peserta dari sosialisasi program ini
adalah Guru SLB, Karyawan, dan Pihak Yayasan Puspa Melati. Kegiatan tersebut
terdiri dari tangkaian sambutan, materi dan pembuatan bahan ajar dari brosur,
serta pendampingan pelaksanaan bahan ajar tersebut.
Sumber:
http://www.uny.ac.id/berita/bahan-ajar-brosur-bagi-guru-guru-anak-tunagrahita-ringan.html
0 comments:
Post a Comment