Per Ardua Ad Astra

Thursday, February 19, 2015

Wukirsari untuk Kali Pertama

Diskusi besar di Balai Dusun Wukirsari
Kamis, 19 Februari 2015, merupakan agenda kali pertama yang dilakukan dengan 4 kelompok KKN sekaligus, yaitu kelompok 33, 34, 35, 36. Sebelumnya kami sudah melakukan koordinasi untuk mengunjungi desa Wukirsari secara bersama-sama, dengan tempat berkumpul di Rektorat UNY jam 7.30 pagi. Tetapi berpisah pada saat keberangkatan, terutama kelompok yang sudah siap berangkat ya langsung take their trip to the Wukirsari. Kelompok 36, termasuk saya pesertanya, merupakan kelompok yang paling terakhir berangkat. Kami berangkat sekitar pukul 8.30 pagi dari Rektorat, melalui UIN SUKA, SGM, Terminal Giwangan, Ring Road, dan lurus terus di sepanjang jalan imogiri timur (eh, lupa jalannya, jalan imogiri timur atau barat ya? Hehe J), terus lurus sampai lewat jembatan dan tidak jauh sari jembatan ada petunjuk arah di atas jalan sebelah kanan, kita ambil arah belok kiri menuju SMA Negeri 1 Imogiri, dan tepat persis di sebelah sekolah tersebut ada jalan ke utara, sampailah kita di tempat tujuan yaitu Balai Dusun Wukirsari. Sekitar 1 jam perjalanan untuk sampai ke tempat ini, tentunya dari Rektorat UNY.
Setibanya kami di Balai Dusun tersebut, kami istirahat sebentar sembari menunggu beberapa teman yang masih di belakang. Disamping itu, kita sudah menghubungi Pak Lurahnya yang bernama Pak Bayu (eh, boleh dipanggil Mas Bayu juga, kan belum nikah, piss J). Karena beliau belum hadir juga, akhirnya kami memulai diskusi kelompok besar antara keempat kelompok tersebut, diskusi diawali oleh Meilani (PBI 2012) dengan mengenalkan struktur organisasi tiap kelompok dengan hasil koordinator kelompok 33 adalah Andi, kelompok 34 adalah Arya, kelompok 35 adalah Mardiyono, dan kelompok 36 adalah Adi, selain itu juga ada coordinator umum untuk ke empat kelompok tersebut, fungsinya untuk mempermudah koordinasi antara empat kelompok tersebut dalam melaksanakan program kerja yang akan dimulai pada tanggal 28 Februari 2015. Pemilihan coordinator umum sangat lama, dari mulai tunjuk-menunjuk sampai tolak-menolak, akhirnya tidak ada hasil yang bisa diharapkan atau NIL, akhirnya ada yang mengajukan diri yang menjadi coordinator umum yaitu mahasiswi pemberani yang bernama Suci dari FIP, (sedikit informasi ya: Suci dari jurusan PLS FIP, saya mengenal Suci mulai dari semester 2 saat kepanitiaan OSPEK Fakultas 2013, kemudian ketemu lagi saat OSPEK Fakultas 2014 sebagai pemandu Maba, Suci juga cukup kritis selama mengikuti kegiatan tersebut, kegiatan lain yang sudah diikuti adalah Himpunan Mahasiswa PLS, jadi saya pikir Suci dapat mengemban amanah ini dengan sangat baik dan beruntunglah karena sudah orangnya, hehe). Oh, iya, tujuan kami ke sini adalah silaturahmi dengan Pak Lurah dan desa tujuan masing-masing yang akan dijadikan tempat KKN, kemudian survey ke lokasi untuk mencari sumber informasi yang sekiranya bermanfaat untuk menentukan program kerja.
Setelah menunggu agak lama, akhirnya Pak Lurah hadir juga dan mengarahkan kami kumpul di Aula Balai Dusun untuk berdiskusi lebih lanjut, akhirnya kami mendengarkan beberapa pendapat dari beliau mengenai pengenalan desa yang akan ditempati, potensi-potensinya, problem yang masih terjadi, organisasi desa, perekonomian, kerajinan, pendidikan, dan adat setempat. Cukup banyak yang disampaikan sampai tidak ada yang menjadi focus eksplisit. Dari pihak desa mengusulkan ada 4 desa yang akan menjadi sasaran KKN, yaitu Sinded, Bendho, Karangasem, dan Dengkeng. Sesudah menjelaskan panjang-lebar mengenai hal tersebut, akhirnya ada sesi diskusi. Ah, my phone was ringing and you know who was calling me, he was Mr. Widarto (ours field supervisor from LPPM). Sorry for miscommunication between me and him, I was make a mistake to give directions are confusing to him, Ahah, I am so sorry because it was my first time here. Today was terrifying day, but I am not regret, instead I am grateful I got a new perspective from the crowd. Next, after discussion in Balai Dusun has been completed, each group go on their trip to the village of KKN’s destination and find the necessary information by visiting the local leaders firstly, such as Pak RW, Pak RT, Kyai, Paguyuban Desa, Karang Taruna and PKK. After that we went home. Thank you for today. J J J



0 comments:

Post a Comment