-
This is Slide 1 Title
This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...
-
This is Slide 2 Title
This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...
-
This is Slide 3 Title
This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...
Sunday, February 22, 2015
Pembekalan PPL I
Simulasi Orientasi dan Mobilitas di Kelas Tunanetra
Suka dan duka dalam menempuh
kekhususan tunanetra nerupakan hal yang sangat menantang bagi kami, bagaimana
tidak? Kami harus menguasai kompensatoris braille dan OM (Orientasi dan
Mobilitas) dengan proses belajar yang cukup menantang kapasitas otak kami. Tapi
kami senang menjalani, foto tersebut sebagai bukti cinta kami dalam menempuh
kelas OM di semester enam. Ahah. Semoga cepat sukses kawan, karena kita sudah
ditunggu oleh siswa-siswi tunanetra di lapangan.
Thursday, February 19, 2015
Wukirsari untuk Kali Pertama
Diskusi besar di Balai Dusun Wukirsari |
Kamis, 19 Februari 2015, merupakan agenda kali pertama yang
dilakukan dengan 4 kelompok KKN sekaligus, yaitu kelompok 33, 34, 35, 36. Sebelumnya
kami sudah melakukan koordinasi untuk mengunjungi desa Wukirsari secara
bersama-sama, dengan tempat berkumpul di Rektorat UNY jam 7.30 pagi. Tetapi berpisah
pada saat keberangkatan, terutama kelompok yang sudah siap berangkat ya
langsung take their trip to the Wukirsari. Kelompok 36, termasuk saya
pesertanya, merupakan kelompok yang paling terakhir berangkat. Kami berangkat
sekitar pukul 8.30 pagi dari Rektorat, melalui UIN SUKA, SGM, Terminal
Giwangan, Ring Road, dan lurus terus di sepanjang jalan imogiri timur (eh, lupa
jalannya, jalan imogiri timur atau barat ya? Hehe J), terus lurus
sampai lewat jembatan dan tidak jauh sari jembatan ada petunjuk arah di atas
jalan sebelah kanan, kita ambil arah belok kiri menuju SMA Negeri 1 Imogiri,
dan tepat persis di sebelah sekolah tersebut ada jalan ke utara, sampailah kita
di tempat tujuan yaitu Balai Dusun Wukirsari. Sekitar 1 jam perjalanan untuk
sampai ke tempat ini, tentunya dari Rektorat UNY.
Setibanya kami di Balai Dusun tersebut, kami istirahat
sebentar sembari menunggu beberapa teman yang masih di belakang. Disamping itu,
kita sudah menghubungi Pak Lurahnya yang bernama Pak Bayu (eh, boleh dipanggil
Mas Bayu juga, kan belum nikah, piss J). Karena beliau
belum hadir juga, akhirnya kami memulai diskusi kelompok besar antara keempat
kelompok tersebut, diskusi diawali oleh Meilani (PBI 2012) dengan mengenalkan
struktur organisasi tiap kelompok dengan hasil koordinator kelompok 33 adalah Andi,
kelompok 34 adalah Arya, kelompok 35 adalah Mardiyono, dan kelompok 36 adalah
Adi, selain itu juga ada coordinator umum untuk ke empat kelompok tersebut,
fungsinya untuk mempermudah koordinasi antara empat kelompok tersebut dalam
melaksanakan program kerja yang akan dimulai pada tanggal 28 Februari 2015. Pemilihan
coordinator umum sangat lama, dari mulai tunjuk-menunjuk sampai tolak-menolak,
akhirnya tidak ada hasil yang bisa diharapkan atau NIL, akhirnya ada yang
mengajukan diri yang menjadi coordinator umum yaitu mahasiswi pemberani yang
bernama Suci dari FIP, (sedikit informasi ya: Suci dari jurusan PLS FIP, saya
mengenal Suci mulai dari semester 2 saat kepanitiaan OSPEK Fakultas 2013,
kemudian ketemu lagi saat OSPEK Fakultas 2014 sebagai pemandu Maba, Suci juga
cukup kritis selama mengikuti kegiatan tersebut, kegiatan lain yang sudah
diikuti adalah Himpunan Mahasiswa PLS, jadi saya pikir Suci dapat mengemban
amanah ini dengan sangat baik dan beruntunglah karena sudah orangnya, hehe).
Oh, iya, tujuan kami ke sini adalah silaturahmi dengan Pak Lurah dan desa
tujuan masing-masing yang akan dijadikan tempat KKN, kemudian survey ke lokasi
untuk mencari sumber informasi yang sekiranya bermanfaat untuk menentukan program
kerja.
Setelah menunggu agak lama, akhirnya Pak Lurah hadir juga
dan mengarahkan kami kumpul di Aula Balai Dusun untuk berdiskusi lebih lanjut,
akhirnya kami mendengarkan beberapa pendapat dari beliau mengenai pengenalan
desa yang akan ditempati, potensi-potensinya, problem yang masih terjadi, organisasi
desa, perekonomian, kerajinan, pendidikan, dan adat setempat. Cukup banyak yang
disampaikan sampai tidak ada yang menjadi focus eksplisit. Dari pihak desa
mengusulkan ada 4 desa yang akan menjadi sasaran KKN, yaitu Sinded, Bendho, Karangasem,
dan Dengkeng. Sesudah menjelaskan panjang-lebar mengenai hal tersebut, akhirnya
ada sesi diskusi. Ah, my phone was ringing and you know who was calling me, he
was Mr. Widarto (ours field supervisor from LPPM). Sorry for miscommunication
between me and him, I was make a mistake to give directions are confusing to
him, Ahah, I am so sorry because it was my first time here. Today was
terrifying day, but I am not regret, instead I am grateful I got a new
perspective from the crowd. Next, after discussion in Balai Dusun has been
completed, each group go on their trip to the village of KKN’s destination and
find the necessary information by visiting the local leaders firstly, such as
Pak RW, Pak RT, Kyai, Paguyuban Desa, Karang Taruna and PKK. After that we went
home. Thank you for today. J J J
Monday, February 16, 2015
Menerjang Batas ke Atas Sikunir
Sikunir merupakan salah satu desa yang berada di daerah
Dieng, Sembungan, Kejajar, Wonosobo, dan sekaligus menjadi satu-satunya desa
yang tertinggi di Pulau Jawa, yaitu terletak pada ketinggian 2.263 mdpl,
disebut sebut Sikunir menjadi surganya para pencari sunrise, hal tersebut
membuat Sikunir menjadi Desa Wisata. Indonesia patut berbangga atas alam
Sikunir yang menakjubkan, keindahannya mampu membius berjuta mata dengan cahaya
golden sunrisenya. Nikmatilah pengalaman yang tak pernah terlupakan dengan menjelajah
area Sikunir dan mengejar matahari terbit bersama teman-teman Anda.
Ada apa dengan Kelompok KKN Wukirsari?
Pembekalan KKN Semester Genap 2015 di Abdullah Sigit Hall. |
Tanggal 14 Februari yang dipercaya
sebagai Valentine’s day bagi beberapa orang tertentu, terasa sangat berbeda
bagi kelompok 36 KKN Genap. Mengapa berbeda? Tepatnya hari Sabtu tanggal 14
Februari 2015 di Abdullah Sigit Hall, merupakan hari pembekalan yang bakal
hanya akan didapat 1 kali dalam seumur hidup (dalam waktu ini) J, tapi sangat menyenangkan dan
antusias untuk bertemu dengan teman-teman dari berbagai jurusan dan angkatan
untuk bersatu membuat kelompok KKN, serta waktu yang mengikat kami (para
peserta pembekalan KKN 2015), registrasinya saja mulai jam 7.30 pagi dan
berlaku sanksi bagi yang telat bahkan bisa beresiko tidak diberangkatkan KKN. Oh
nooo…. Tapi kami bersyukur ada Maman yang sudah membawakan cokelat made in
overseas. Lumayan buat mempererat chemistry kelompok 36. Thanks Maman for your
kindness to bring the signature chocolate on that day. J
Terus apa misterinya? Ya, sebelum
ada pengumuman kelompok KKN 2015, ada pemberitahuan bahwa mahasiswa dapat
mengajukan proposal dan nama anggota sesuai pilihannya, dan Tim Meilani Part I
(yang dulu ngajuin proposal atas nama: Mei, Galuh, Ratri, Tri, Meda, Maman,
Adi, Rahman, Dewi, dan Pinasthi, eh.. satu lagi lupa *stranger), seiring
berjalannya waktu dengan adanya pengumuman proposal yang diterima dan
presentasi proposal tersebut, kita sudah melakukannya dengan penuh harap-harap
cemas. Hari terus berjalan dan hujan sering mengguyur Jogja. Dan pada suatu
hari R (Rabu) adalah hari pengumuman KKN Genap, dengan mengakses siakad online,
kita dapat mengetahui tempat, kelompok, dan informasi KKN. Alhamdulillah kita
ditempatkan di daerah yang sesuai dengan proposal, yaitu Imogiri, Wukirsari,
Bantul. Tapi hal tersebut belum sesuai dengan harapan kami, karena nama
kelompok yang tercantum diproposal sebelumnya tidak sesuai dengan nama kelompok
saat ini, 4 dari kami yang bernama Ratri, Rahman, Pinasthi, dan Stranger hilang
bagai ditelan bumi, mereka ditempatkan di tempat yang berbeda satu sama lain.
Oh My!!! Why is so? Hanya Tuhan yang tahu. Oh iya, Tim Meilani Part II (saat
pembekalan berlangsung adalah Mei, Galuh, Tri, Meda, Maman, Adi, Dewi, dan
ketambahan yang tidak sesuai proposal yaitu Ali, Mba RR atau mba Dian, Chandra,
dan Rinaur).
Today was guidance with DPL, dan
hanya sekedar pemberitahuan terkait info observasi ke tempat KKN dan pembuatan
proker/matriks. Setelah itu ada hal yang sedang diurus oleh Mei terkait mutasi
atau barter antara Ratri dan Mba RR, saya kurang tau cerita sebelumnya mengapa
mereka melakukan hal tersebut, tetapi hasil untuk sementara adalah 50:50,
seimbang, mengapa? Kita belum mendapatkan keputusan yang bulat apakah itu sudah
bisa secara pasti atau tidak. Adakah kemungkinan Tim Meilani Part III untuk selanjutnya?
Penasaran cerita selanjutnya?? Tunggu
ya, Bersambung……
Saturday, February 7, 2015
Cobalah Versi Gathering BEM FIP 2014
BEM
FIP 2014 merupakan salah satu organisasi yang pernah saya ikuti dan sudah
menjadi bagian dari hidup saya, dimana saya menempatkan mereka sebagai keluarga
kedua setelah teman kelas di area FIP. BEM FIP 2014 dengan kabinet inspirasi ini sebenarnya sudah demisioner sekitar 1 bulan yang lalu, tetapi
karena tali silaturahmni yang dijaga sampai saat ini, kami pun mengagendakan
kegiatan bersama yaitu “Gathering BEM FIP 2014”, yang dilaksanakan pada tanggal
6 dan 7 Februari 2015 dan bertempat di pantai daerah Gunungkidul. Gunungkidul
terkenal dengan potensi pantai yang tersebar di sepanjang bibir darat bagian
selatan, dan dengan keadaan geografis yang berbukit-bukit dan tersusun dari
sebagian besar karang dan cadas, pantai-pantai ini mempunyai medan eksekusi
yang tidak mudah, artinya kita harus mempunyai usaha ekstra untuk dapat
menikmati pemandangan pantai yang jarang terjamah oleh manusia. Berdasarkan hal
tersebut, kami mencari berbagai informasi melalui berbagai sumber terkait pantai
yang jarang dikunjungi oleh manusia, akhirnya kami mendapatkan informasi pantai
yang direkomendasikan “cobalah” oleh beberapa teman kami.
Pantai Jungwok |
Pantai
yang akan menjadi tujuan kami adalah pantai Jungwok, merupakan pantai yang
berlokasi di sebelah timur pantai Wediombo dengan akses jalan yang masih
sederhana dan ekstrem yang berjarak 1,5 kilometer dari jalan tempat parkir pantai
Wediombo. Kasus yang kami hadapi adalah kedatangan rombongan kami di pantai
Wediombo sekitar pukul 7 malam, sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk
berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer tanpa ada fasilitas penerangan atau jalan
mulus, kami pun memutuskan untuk membawa kendaraan kami ke parkir pantai Jungwok.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengakses jalur ini, yaitu
hati-hati, sebagian jalan kaki, siapkan kendaraan, driver yang handal, dan
berdoa. Hati-hati, kita harus berhati-hati saat melewati medan tersebut,
keadaan geografis yang berbukit membuat medan sangat ekstrem seperti jalan yang
menurun tajam, tebing di sekitar jalan, dan jalan yang tidak rata. Sebagian berjalan
kaki, pengguna kendaraan roda dua yang berboncengan disarankan untuk menurunkan
boncengannya, karena medan yang ekstrem akan melipatgandakan beban yang
ditanggung oleh si pengemudi. Siapkan kendaraan, cek kendaraan yang akan
dipakai untuk melewati medan tersebut guna mengantisipasi hal-halyang tidak
diinginkan, seperti rem, rem sangat penting untuk mendukung berhentinya
kendaraan saat menuruni jalan yang tajam. Driver yang handal, pengguna
kendaraan sebaiknya dipilih yang sering mobile(melakukan aktivitas kesana-kemari),
seperti yang kami alami, salah satu rekan kami mengalami masalah di tangan (keseleo
atau terkilir) saat melewati medan tersebut. Berdoa, merupakan ritual yang
wajib dilakukan sebelum, saat, dan sesudah kegiatan berlangsung, hal ini akan memberikan
sugesti positif untuk melakukan kebiasaan yang baik dimanapun berada. Semoga bermanfaat
untuk perjalanan Anda J
Pantai Isolate, merupakan tempat tujuan utama kami. |
Kegiatan
yang kami lakukan saat di pantai adalah mendirikan tenda, bakar jagung, bakar
ayam, makan malam, cerita/sharing, api unggun, ngopi, dan tidur. Keesokan harinya
adalah bersih-bersih ke tempat sekitar tenda, bongkar tenda, makan pagi, dan
menitipkan barang: tas, tenda, dan lain-lain di parkiran, setelah itu ke tujuan
utama kami, yaitu pantai “Isolate” (maaf, saya lupa nama pantainya), pantai
Isolate merupakan pantai yang menjadi tujuan utama kami dengan akses jalan liku-liku
yang melewati bukit, ladang, persawahan, kebun, semak-belukar, karang-karang, peternakan,
dan alas (jawa), yang memakan sekitar 30-45 menit dari tempat parkir pantai
Jungwok. Hal tersebut akan menguras energy yang tidak sedikit, maka harus ada
persiapan yang baik. Tapi jangan kuatir, hal tersebut akan terbayar oleh
pemandangan alam secara alami, tidak ada bangunan atau apapun, sangat indah
dengan gerbang tebing yang megah membatasi ombak yang masuk ke bibir pantai.
Anda penasaran? “Cobalah”!
Camping di Pantai Jungwok |
Thursday, February 5, 2015
EDISI BERKUNJUNG KE BALI
[Edisi Bali]
Haloo.. saya
kembali, sudah beberapa hari vakum untuk menulis karena ada kegiatan yang harus
diprioritaskan, maaf ya my lovely blog. Saatnya untuk sedikit menceritakan
pengalaman perjalanan saya ke Bali bersama rekan-rekan PLB angkatan 2012, perjalanan
yang biasanya disebut studi pendidikan ini merupakan agenda rutin tahunan yang
dilakukan jurusan PLB, tapi tempat tujuan tersebut bebas, artinya tergantung
kebijakan mahasiswa yang akan menjalaninya. Nah, pada kesempatan kali ini yang
ditujukan bagi angkatan 2012, kami sangat antusias, terutama saya, hehe..
maklum saya lebih suka traveling yang ngga ribet, ekonomis, dan belum pernah ke
luar jawa sebelumnya.
Studi pendidikan
merupakan hal yang jarang bagi saya, terakhir adalah saat saya duduk dibangku
SMP di tahun 2006. Pada kesempatan kali ini, sebelumnya angkatan kami sudah
membuat panitia yang kemudian menawarkan berbagai tempat tujuan, seperti
Lombok, Bali, dan Malang, karena permintaan peminat yang paling banyak adalah
tujuan Bali, akhirnya Bali yang menjadi sasaran tahun ini. Pemilihan memang
dilakukan secara perkelas, dengan asumsi tiap kelas mempunyai satu suara yang
bulat dari akumulasi pemilihan massanya dengan jumlah mahasiswa angkatan 2012
sekitar 151 mahasiswa. Namun, jumlah yang mengikuti perjalanan ke Bali sekitar
100 mahasiswa. Sedangkan harga yang dipatok untuk perjalanan adalah 820 ribu,
cukup mahal bagi kalangan saya, tapi untuk perjalanan dengan teman-teman
seangkatan akan terbayar lebih.
Dewata |
Ada beberapa tujuan
tempat wisata yang menjadi tujuan bagi kami selama di Bali, yaitu Joger (kaos
spesialnya Bali, kalo di jogja ya Dagadu), Krisna (tempat oleh-oleh dan souvenir),
Dewata (tempat oleh-oleh dan souvenir), Cening Ayu (tempat oleh-oleh dan souvenir),
pantai Pandawa, Garuda Wisnu Kencana (GWK), pantai Kuta, Tanjung Benoa dan
teluk penyu, Uluwatu, dan Tanah Lot. Sedikit informasi, kalau mau beli jajan
atau oleh-oleh sebaiknya beli di Krisna, harganya lumayan ekonomis dari Dewata
dan Cening Ayu, terus kalau mau beli souvenir yang cukup lengkap dan ekonomis
lebih baik di Dewata. Kasus yang saya alami adalah saat saya di Dewata yang merupakan
tempat tujuan pertama di Bali, saya hanya membeli oleh-oleh saja dengan asumsi
bahwa masih 4 hari di Bali, jadi harus hemat, saya sudah mencari beberapa
souvenir juga dan hanya mencari tahu info harga-harganya, tapi sedikit menyesal
karena tidak membeli souvenir di Dewata. Nah, sedangkan di Krisna, harga untuk
beberapa oleh-oleh atau makanan lumayan ekonomis dibandingkan dari Dewata. Mungkin
kalo untuk kategori oleh-oleh atau jajan, Krisna merupakan juaranya (dari Dewata dan Cening Ayu J). Tetapi kalau mau beli souvenir, ya Dewata saja, cukup lengkap dan
tidak ada duanya di Krisna dan Cening Ayu. Dan yang terakhir adalah Cening Ayu
yang merupakan tempat oleh-oleh dan souvenir khas Bali, saya tidak bisa
merekomdasikan tempat yang satu ini, karena untuk harga oleh-olehnya cukup
mahal dan variasi souvenirnya juga terbatas. Oh, masih ada satu lagi, yaitu
Joger, tempat produksi kaos yang identic dengan Bali, semacam Dagadu kalau di
Jogja. Harga kaos jogger lumayan menguras kantong, saya hanya membeli kaos
titipan untuk kakak saya sejumlah 3 biji dengan rincian 2 kaos dewasa dan 1 kaos balita dengan total harga 200 ribu,
bahan lumayan bagus dan desain juga, tapi saya memilih untuk berhemat dulu.
Tanah Lot |
Setelah itu, saya share tempat
wisata ya, tempat wisata yang pertama saya kunjungi adalah Tanah Lot, tempat
ini sungguh menawan dengan karang besar yang dipisahkan oleh air laut dari tepi
pantai Bali. Sungguh menawan, saya suka tempat ini, ada beberapa poin plus
untuk tempat ini, yaitu kebersihan, artistic, dan budaya ditengah-tengah
ramainya pengujung dari berbagai negara. Saat saya berada di Tanah Lot,
kebersihan dan ketersediaan tempat sampah cukup diperhatikan, saya jarang
melihat sampah berkeliaran kesana-kemari, terus untuk artistiknya yang membuat
tampak istimewa dan tiada duanya di tempat manapun (pokoke only in Bali), dan
untuk budaya juga berjalan dengan baik, pas saya ke Tanah Lot, di sana sedang
ada upacara dan tetep berlangsung tanpa menghiraukan ramainya Tanah Lot.
Pantai Kuta |
Berlanjut
ke tempat wisata yang kedua yaitu Pantai Kuta, yang katanya tempat yang bagus
untuk menyaksikan sunset, tapi pas saya ke pantai Kuta, cuaca kurang mendukung
dan sebagian besar dari rombongan hanya duduk di tepi pantai kaya orang hilang
atau galau, yap, tanpa ada kegiatan aktif atau produktif hanya duduk menyawang
hal-hal yang kurang bemanfaat J. Menurut saya, tidak ada hal yang special di pantai tersebut,
hampir sama dengan di pantai gunung kidul.
Tanjung Benoa |
Next destination is Tanjung Benoa
dan Teluk Penyu yang merupakan tempat tujuan yang tak terpisahkan, layaknya
adik-kakak J. Di tanjung benoa menyediakan berbagai wisata air seperti speed
boat, banana boat, parasailing, jetski, sea walker, diving, dan lainnya,
sedangkan saya memilih untuk tidak mecoba hal-hal tersebut karena tampak
menguras kantong, sebagian besar dari rombongan kami juga tidak mecoba wahana
tersebut, melainkan hampir semuanya migrasi ke teluk penyu, dengan harga jasa
50 ribu (Pulang-Pergi), kita bisa menyeberangi air laut menuju teluk penyu,
terus biaya masuk ke teluk penyu sekitar 10 ribu, hal yang bisa kita nikmati
adalah berbagai jenis penyu dan beberapa hewan dilindungi.
Bada dhuhur di depan masjid |
Pemandangan dari Uluwatu |
Oke, saatnya pindah
ke tempat tujuan wisata Uluwatu, tempat yang berada didataran tinggi lumayan
bagus untuk kategori pemandangan, karena sangat eksotis, anda bisa melihat
pantai yang indah dari atas tebing dan dihiasi dengan artistic Bali yang unik,
serta banyaknya saudara anda yang berkeliaran di tempat ini kan membawa anda
memasuki dimensi lain layaknya di rumah sendiri J. Eh, yang ini tidak boleh ketinggalan, kompleks Puja Mandala Nusa
Dua yang mejadi icon toleransi antar umat beragama, dimana ada 5 tempat
peribadatan yang megah dan indah di satu kompleks, ada masjid, pura, gereja Kristen,
gereja katolik, dan wihara.
Kano di Pantai Pandawa |
Salah satu patung Pandawa |
Wah, masih ada 2 tempat yang super
bagi saya, yaitu Pantai Pandawa dan GWK. Untuk Pantai Pandawa, anda bisa
menikmati kano dengan harga 20 ribu per orang selama 1 jam, tapi saya tidak
mencoba, hehe.. alasannya sama “mahal”. Sementara rombongan kami menikmati
pemandangan dan wahana air di sekitar pantai, saya dan beberapa teman saya
(Yusia, Nur Cahya, Bayu, Fanisa, Tika, Aviv) memutuskan olahraga dengan jalan
kaki menuju tempat yang membuat special pantai Pandawa tiada duanya, yaitu
patung Pandawa, yang mepresentasikan Nakula, Sadewa, Arjuna, Bima, dan
Yudistira, serta tebing yang dibentuk secara endemic dan serasa di luar negeri.
J
bangga menjadi bagian Indonesia.
Patung Garuda |
Terus tempat wisata yang terakhir adalah GWK, I
love this place, sangat mengagumkan untuk patung yang super wow, anda bisa
melihat, garuda plaza, patung garuda dan patung dewa wisnu, selain itu anda
juga bisa menyaksikan cerita GWK dan tarian khas bali “kecak” di GWK
Amphitheater. Beberapa poin yang perlu diperhatikan adalah mencari informasi
tempat wisata yang akan dikunjungi terlebih dahulu sebagai bentuk persiapan wawasan
ya, hehe J jadi ngga terlalu kosong, agak berisi gitu.
Shunda Horel, room 320. |
Untuk masalah tiket masuk ke semua
tempat tujuan tersebut sudah tercover dari biaya awal yaitu 820 ribu. Oh, iya,
termasuk biaya penginapan selama 2 hari 2 malam di Shunda Hotel, dengan 4
mahasiswa per kamar. Curhat sedikit ya, saya satu kamar bersama Nur Cahya,
Widodo, dan Rahman, kita sering menyalahgunakan telepon kabel yang ada di kamar
untuk mengganggu teman yang ada di kamar lain, seperti membuat keluhan palsu, memberikan
peringatan ke pengguna kamar, dan lain-lain, tetapi sebagian besar menyadari
bahwa itu bukan dari resepsionis, hehe J
Sambutan dari SLB |
Ada satu yang tidak boleh ketinggalan, yaitu SLB
Negeri 1 Gianyar, satu-satu sekolah yang dikunjungi oleh kami, seharusnya ada 2
sekolah tetapi yang satunya tidak bisa karena ada upacara adat setempat. Ada beberapa
informasi penting terkait dengan SLB ini, yaitu dari segi fasilitas bangunan
cukup bagus, tetapi ruang yang khusus untuk mengembangkan potensi non-akademik
belum tersedia, seperti ruang artikulasi, ruang terapi, ruang musik, ruang
sumber, dari segi kurikulum, menurut guru masih mengikuti keinginan anak pada
saat KBM (kegiatan belajar mengajar), tetapi menurut saya guru harus membuat
RPP buat KBM per hari, agar kemajuan anak bisa pantau melalui proses dan
evaluasi dari guru, memang perlu untuk menyesuaikan keinginan anak, tapi akan
lebih baik jika guru mempunyai panduan mengajar yang bisa menunjukkan progress.
Selain itu, guru-guru SLB di sana juga perlu mendapat wawasan yang lebih
mengenai PLB, hal tersebut berdasar pada saat saya bertanya kepada guru
tunanetra yang background pendidikannya non-PLB mengenai orientasi mobilitas
dan braille, jawabannya belum memuaskan J. Kalau
boleh berpendapat, saya akui bahwa pendidikan untuk SLB di Jogja lebih
diperhatikan mulai dari SDM sampai fasilitas pendukung. Tetapi di Bali juga
bagus, dengan adanya pelatihan keterampilan tari daerah seperti kecak,
siswa-siswa SLB ini piawai melakukannya sekaligus sebagai upaya melestarikan
tarian daerah Bali. Good job J
Cukup sekian yang bisa saya bagi,
semoga bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih, aamiin. Terima kasih J
Putra Tidur |
[lingkaran] teman-teman Adi |
Narsis di Tanah Lot |
Saudara Anda, serasa kaya di rumah sendiri kan. |